Lalu, Srihadi melanjutkan research program Fullbright-Hays grant di universitas yang sama dan lulus tahun 1980.
Sejak 1992, ia menjadi guru besar ITB dan mengajar lebih dari 40 tahun.
Selain di ITB, Srihadi juga mengajar di Institut Kesenian Jakarta (IKJ).
Baca juga: Palsukan 120 Lukisan Karya Pelukis Terkenal Jepang, 2 Tersangka Ditangkap Polisi
Baca juga: Beberapa Pelukis Indonesia Pamerkan Lukisannya Mulai 5-9 Oktober di Tokyo Jepang
Di tahun 1998, ia menerima penghargaan piagam bakti cendekia utama ITB.
Srihadi sendiri sudah berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) sejak 1 Mei 1969.
Ia kemudian pensiun pada 1 Januari 2007.
Di masa mudanya, ia pernah diangkat menjadi anggota Tentara Pelajar pada 1945 hingga 1948.
Kala itu, ia direkrut sebagai wartawan perekrut yang menciptakan poster-poster untuk Balai Penerangan Divisi IV BKR/TKR/TNI di Solo.
Perancang Lambang ITB
Dilansir Kompas.com, Srihadi Soedarsono adalah sosok yang merancang lambang ITB yang bentuknya masih lestari hingga saat ini.
Hal ini tercatat di buku Aura Biru - Catatan Para Pelaku Sejarah ITB yang diterbitkan ITB pada 2009.
Srihadi mendapatkan tugas untuk merancang lambang ITB dari para tokoh masyhur ITB, seperti Prof Soetedjo, Prof S Soemardja, Proef Soemono, dan Prof RO Kosasih.
Bagi ITB, Srihadi adalah sosok yang santun dan penuh hormat pada siapapun.
Baca juga: Viral Pelukis Ini Buat Karya dari Coretan sang Nenek, Beberkan Kesulitan hingga Pujian yang Diterima
Baca juga: Pameran Corak Bali dari Pelukis Top Jepang Dipamerkan di Kota Gotsu
"Almarhum adalah sosok yang santun dan penuh hormat kepada siapapun baik senior maupun yuniornya," ujar Sekretaris ITB, Prof Widjaja Martokusumo, menyampaikan pesan dari Rektor ITB, Sabtu.