News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Profil Srihadi Soedarsono, Pelukis dan Perancang Lambang ITB Meninggal Dunia, Karyanya Diakui Dunia

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Prof Kanjeng Raden Haryo Tumenggung H Srihadi Sudarsono Adhikoesoemo meninggal dunia di Bandung, Sabtu (26/2/2022) pukul 05.20 WIB. Untuk mengenang jasa almarhum, ITB menyelenggarakan upacara pelepasan jenazah di Aula Timur ITB secara militer.

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini profil Srihadi Soedarsono, pelukis sekaligus guru besar purnabakti Institut Teknologi Bandung (ITB), yang meninggal dunia pada Sabtu (26/2/2022).

Kabar meninggalnya Srihadi ini dibagikan akun Instagram resmi ITB, @itb1920.

"Innalilahi wa inna ilaihi rojiun

Rektor, Pimpinan, dan Segenap Keluarga Besar ITB

Turut Berduka cita

Atas berpulangnya Prof. Drs KRH Tumenggung H Srihadi Sudarsono Adhikoesoemo, MA," demikian pesan duka yang disampaikan @itb1920 yang dikutip Tribunnews.com.

Baca juga: Kabar Duka, Pelukis Srihadi Sudarsono Meninggal Dunia di Bandung

Baca juga: Cara Srihadi Soedarsono Ketuk Rasa Nasionalisme Bangsa Indonesia

Profil Srihadi Soedarsono

Maestro Srihadi Soedarsono meninggal dunia (istimewa vis TribunBatam)

Menurut Wikipedia, Srihadi Soedarsono lahir di Kota Solo, Jawa Tengah pada 4 Desember 1931.

Ini berarti Srihadi mengembuskan napas terakhirnya di usia 90 tahun.

Mengutip Kompas.com, Srihadi adalah pelukis yang karyanya sudah dikenal dunia.

Ia merupakan lulusan Fakultas Teknik Bandung, sekarang bernama Fakultas Seni Rupa ITB, tahun 1959.

Sebagai informasi, Fakultas Teknik Bandung kala itu masih menginduk ke Universitas Indonesia (UI).

Setelahnya, ia melanjutkan studinya ke Master of Arts di The Ohio State University.

Ia lulus dari kampus tersebut pada 1962.

Lalu, Srihadi melanjutkan research program Fullbright-Hays grant di universitas yang sama dan lulus tahun 1980.

Sejak 1992, ia menjadi guru besar ITB dan mengajar lebih dari 40 tahun.

Selain di ITB, Srihadi juga mengajar di Institut Kesenian Jakarta (IKJ).

Baca juga: Palsukan 120 Lukisan Karya Pelukis Terkenal Jepang, 2 Tersangka Ditangkap Polisi

Baca juga: Beberapa Pelukis Indonesia Pamerkan Lukisannya Mulai 5-9 Oktober di Tokyo Jepang

Di tahun 1998, ia menerima penghargaan piagam bakti cendekia utama ITB.

Srihadi sendiri sudah berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) sejak 1 Mei 1969.

Ia kemudian pensiun pada 1 Januari 2007.

Di masa mudanya, ia pernah diangkat menjadi anggota Tentara Pelajar pada 1945 hingga 1948.

Kala itu, ia direkrut sebagai wartawan perekrut yang menciptakan poster-poster untuk Balai Penerangan Divisi IV BKR/TKR/TNI di Solo.

Perancang Lambang ITB

Lambang ITB (Dok. Kemahasiswaan ITB via KOMPAS.com)

Dilansir Kompas.com, Srihadi Soedarsono adalah sosok yang merancang lambang ITB yang bentuknya masih lestari hingga saat ini.

Hal ini tercatat di buku Aura Biru - Catatan Para Pelaku Sejarah ITB yang diterbitkan ITB pada 2009.

Srihadi mendapatkan tugas untuk merancang lambang ITB dari para tokoh masyhur ITB, seperti Prof Soetedjo, Prof S Soemardja, Proef Soemono, dan Prof RO Kosasih.

Bagi ITB, Srihadi adalah sosok yang santun dan penuh hormat pada siapapun.

Baca juga: Viral Pelukis Ini Buat Karya dari Coretan sang Nenek, Beberkan Kesulitan hingga Pujian yang Diterima

Baca juga: Pameran Corak Bali dari Pelukis Top Jepang Dipamerkan di Kota Gotsu

"Almarhum adalah sosok yang santun dan penuh hormat kepada siapapun baik senior maupun yuniornya," ujar Sekretaris ITB, Prof Widjaja Martokusumo, menyampaikan pesan dari Rektor ITB, Sabtu.

"Sejumlah prestasi dan jasa serta bakti telah dipersembahkan kepada masyarakat bangsa dan negara, yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu," tambah dia.

Sebagai bentuk penghormatan, ITB menyelenggarakan upacara pelepasan jenazah Srihadi di Aula Timur ITB secara militer, Sabtu.

"Semoga Allah SWT menerima amal ibadahnya dan mengampuni segala dosa-dosanya dan semoga almarhum mendapat tempat yang terbaik dan tempat yang mulia di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah SWT," pungkas dia.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Daryono, Kompas.com/Reni Susanti)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini