TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Elektabilitas Ganjar Pranowo unggul signifikan dibandingkan 28 nama calon lainnya berdasarkan hasil survei semi terbuka 29 nama oleh Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) terhadap pemilih kritis yang dimutakhirkan pada 8 sampai 10 Februari 2022.
Direktur Riset SMRC Deni Irvani menjelaskan Ganjar mendapat dukungan sebesar 26,8% pemilih kritis pada survei tersebut.
Deni mengatakan hasil tersebut konsisten dengan hasil survei top of mind atau jawaban spontan terhadap pemilih kritis di mana elektabilitas Ganjar menduduki posisi tertinggi.
Hal tersebut disampaikannya dalam Rilis Survei dan Opini Publik SMRC: Kecenderungan Pilihan Presiden Kelompok Pemilih Kritis yang ditayangkan di kanal Youtube SMRCTV pada Senin (28/2/2022).
"Hasilnya konsisten dengan jawaban yang sebelumnya saya tunjukkan di mana Ganjar Pranowo tetap unggul dengan dukungan 26,8%. Signifikan jaraknya dari nama-nama lain," kata Deni.
Di posisi berikutnya, kata dia, ada Anies Baswedan yang mendapat 13,9%.
Posisi Anies, kata Deni, seimbang dengan Prabowo Subianto yang mendapat dukungan 13,7%.
"Nama-nama lain di bawah itu. Ada Sandiaga Uno tapi elektabilitasnya terpaut cukup jauh yaitu 5,8% dan Ridwan Kamil 5,1%. Yang lain-lain di bawah 3%," kata Deni.
Baca juga: Survei Top of Mind Pemilih Kritis SMRC Februari 2022: Ganjar Pranowo Unggul Signifikan
Berikut nama-nama lain yang dimaksud:
Agus Harimurti Yudhoyono 2,6%
Erick Thohir 1,6%
Puan Maharani 0,6%
Ahok 1,1%
Andika Perkasa 0,8%
Gatot Nurmantyo 0,7%
Khofifah Indar Parawansa 0,5%
Tri Rismaharini 0,5%
Airlangga Hartarto 0,4%
Hary Tanoesoedibjo 0,4%
Susi Pudjiastuti 0,4%
Ma'ruf Amin 0,3%
Sri Mulyani 0,2%
Zulkifli Hasan 0,2%
Mahfud MD 0,2%
A Muhaimin Iskandar 0,1%
Surya Paloh 0,1%
Tito Karnavian 0,1%
Yusril Ihza Mahendra 0,0%
Yaqut Cholil Qoumas 0,0%
Salim Segaf Al Jufri 0,0%
Moeldoko 0,0%
Hutomo Mandala Putra 0,0%
Budi Gunawan 0,0%
Ahmad Syaikhu 0,0%
Nama lainnya 0,3%.
"Masih ada 24% dari pemilih kritis yang belum tahu calon yang mau dipilih," kata Deni.
Pendiri SMRC Saiful Mujani menjelaskan pemilih kritis adalah pemilih yang punya informasi lebih baik tentang berbagai isu nasional, politik, ekonomi, pembangunan, dan sebagainya.
Dengan demikian, hal tersebut menjadi bahan pertimbangan mereka ketika menilai dan memilih seorang calon presiden.
Pemilih kritis, kata dia, kebanyakan adalah warga perkotaan atau warga yang tinggal di perkotaan dan relatif lebih berpendidikan.