TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA mendapati bahwa mayoritas pemilih partai politik koalisi Jokowi dan partai oposisi menolak penundaan Pemilu 2024.
Melalui survei yang dilakukan pada 23 Februari - 3 Maret 2022 itu, menunjukkan pemilih partai politik menolak penundaan Pemilu.
Hal itu disampaikan Peneliti LSI Denny JA Adian Sopa saat memaparkan survei Komposisi Pro dan Kontra Penundaan Pemilu dan Presiden 3 Periode, Serta 4 Alasan Mengapa Isu Ini Layu Sebelum Berkembang secara virtual, Kamis (10/3/2022).
"Pemilih partai, mayoritas menyatakan ketidaksetujuannya terhadap penundaan Pemilu," kata Adian Sopa.
Adian Sopa pun merinci, para pemilih parpol koalisi Jokowi yang menolak penundaan Pemilu.
Dimana, pemilih PKB menyatakan 66,2 persen tidak setuju terhadap penundaan Pemilu 2024. Lalu, Gerindra 80,5 persen, PDIP 56,3 persen, Golkar 71,6 persen dan Nasdem 58,3 persen tidak setuju terhadap penundaan Pemilu.
Lalu, partai Perindo 58,6 persen, PPP 75 persen, PSI 70 persen, PAN 93,7 persen, Hanura 55 persen, PBB 50 persen dan PKPI 65 persen. Kesemuannya menyatakan ketidaksetujuannya terhadap penundaan Pemilu 2024.
Sementara, dari partai oposisi yang pemilihnya menyatakan ketidakserujuaan penundaan Pemilu 2024 adalah Demokrat 87,5 persen, PKS 85,8 persen, Garuda 0 persen dan Berkarya 85 persen.
Baca juga: Survei LSI Denny JA: Mayoritas Pendukung Bakal Capres Menolak Penundaan Pemilu 2024
"Sedangkan sebanyak 64,7 persen responden menyatakan tidak tahu dan tidak menjawab," ucap Adian Sopa.
Sebagai informasi, Survei LSI dilakukan pada 23 Februari - 3 Maret 2022 dengan pengambilan sampel berupa tatap muka.
Adapun sebanyak 1.200 responden di 34 Provinsi yang terlibat dalam survei tersebut.
Margin of error survei ini sebesar 2,9 persen. Selain itu survei LSI Denny JA juga menggunakan riset kualitatif berupa analisi media dan indepth interview, untuk memperkuat temuan dan analisis.