News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemindahan Ibu Kota Negara

Asal Tanah dan Air yang Dibawa Ganjar hingga Ridwan Kamil ke IKN Nusantara

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo (kiri) disambut oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat tiba di Pura Mangkunegaran, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Sabtu (12/3/2022) siang. Presiden Jokowi hadir di Pura Mangkunegaran untuk memberi ucapan selamat atas pengukuhan Gusti Pangeran Hario (GPH) Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo sebagai Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Ario (KGPAA) Mangkunegara X yang telah berlangsung di tempat tersebut pada pagi harinya. GPH Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo dikukuhkan sebagai KGPAA Mangkunegara X melalui prosesi adat Jumenengan Dalem, menggantikan kepemimpinan Mangkunegara IX yang mangkat pada 13 Agustus 2021 lalu. Tribunnews/HO/Biro Pers Setpres/Lukas

Prosesi ini dilakukan Khofifah untuk memenuhi permintaan Presiden Jokowi agar membawa tanah dan air ke IKN Nusantara.

Alasannya memilih tanah dan air dari bumi Kerajaan Majapahit lantaran Khofifah teringat perjuangan Gajah Mada yang berhasil mempersatukan Nusantara di masa dahulu.

"Sebelum pulau-pulau dipersatukan oleh Majapahit, Mahapatih Gajah Mada melakukan puasa."

"Amukti Palapa dalam Sumpah Palapa merupakan bagian yang begitu kuat di mana tekad dari Mahapatih Gajah Mada mempersatukan banyak pulau ke dalam Nusantara," katanya usai prosesi, Sabtu, dikutip dari Surya.co.id.

Diketahui, Sumur Upas di Candi Kedaton merupakan pusat sistem pengairan di masa Kerajaan Majapahit.

Sementara, Situs Kumitir yang diambil tanahnya, adalah satu di antara istana untuk bangsawan di lingkungan Kotaraja Majapahit.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, Kompas.com, TribunJabar.id/Muhamad Syarif Abdussalam, Surya.co.id/Fatimatus Zahro)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini