Ia juga pernah menjadi anggota DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung periode 2004-2005 dan Wakil Bupati Bangka Tengah (2005-2010).
Di Pilkada Bangka Belitung 2017, kader Partai Gerindra itu berpasangan dengan Abdul Fatah.
Sebelum menjadi kader Gerindra, Erzaldi Rosman Djohan pernah bergabung dengan Partai Golkar.
5. Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie
Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie juga tak hadir dalam prosesi penyatuan air dan tanah.
Dia digantikan Wakil Gubernur Idris Rahim yang menyerahkan air dan tanah kepada Presiden.
Rusli Habibie adalah Gubernur Gorontalo dua periode, yaitu 2012-2017 dan 2017-2022.
Ia mengawali kariernya dengan menjadi karyawan di PT Industri Pesawat Terbang Nusantara pada 1992-1998.
Setelah itu, ia menjadi Direktur PT Cahaya Mandiri Persada pada 1999-2008.
Pada 2008, ia mulai terjun ke politik dengan mencalonkan diri sebagai Bupati Gorontalo Utara.
Ia memenangi Pilkada dan terpilih sebagai Bupati Gorontalo Utara.
Saat jabatannya belum selesai, ia mencalonkan diri sebagai Gubernur Gorontalo pada 2012.
Ia menang dan terpilih sebagai Gubernur Gorontalo periode 2012-2017.
Di Gorontalo, Rusli Habibie dikenal sebagai "Bapak Pembangunan Gorontalo dan Gubernur 5000".
Rusli Habibie sempat menjadi sorotan karena mengaku tersinggung dengan aksi Menteri Sosial Tri Rismaharini yang marah-marah kepada pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) di Gorontalo.
Dikutip dari laman resmi Pemprov Gorontalo, Sabtu (2/10/2021), Rusli mengaku tersinggung dengan tindakan Risma yang emosional dan menunjuk-nunjuk warganya.
6. Gubernur Kalimantan Tengah, Sugianto Sabran
Terakhir, Gubernur Kalimantan Tengah, Sugianto Sabran melengkapi daftar enam gubernur yang tidak menghadiri prosesi penyatuan air dan tanah di IKN.
Sugianto Sabran diwakili Wakil Gubernur Edy Pratowo untuk menyerahkan air dan tanah kepada Presiden.
Sugianto Sabran adalah Gubernur Kalimantan Tengah dua periode, yaitu 2016–2021 dan 2021-sekarang.
Sebelum menjadi gubernur, pria kelahiran Sampit, 5 Juli 1973 itu merintis kariernya di perusahan sawit di Kalimantan Tengah.
Sukses menjadi pebisnis, Sugianto terjun ke dunia politik dan bergabuk dengan PDI Perjuangan.
Ia pernah menjadi anggota DPR periode 2009-2014.
Di DPR, mantan suami artis Ussy Sulistiawaty itu duduk di Komisi IV DPR yang mengurusi masalah kehutanan, pertanian, pangan.
Pada 2010, Sugianto maju di Pemilukada Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, berpasangan dengan Eko Soemarno.
Lawan Sugianto saat itu adalah bupati petahana, Ujang Iskandar yang berpasangan dengan Bambang Purwanto.
Sugianto Sabran memenangkan pilkada, tapi kemenangannya digugat Ujang Iskandar ke Mahkamah Konstitusi (MK).
Setelah melalui proses pengadilan, MK menganulir kemenangan Sugianto dan memenangkan Ujang.
Sugianto Sabran juga sempat viral karena melakukan aksi lempar botol plastik air mineral pada saat pertandingan sepakbola Liga 1 antara Persib Bandung vs Kalteng Putra.
Pada pertandingan tersebut, Sugianto Sabran ikut memprotes wasit terkait pemberian kartu merah terhadap penyerang Kalteng Putra, Patrich Wanggai.
Ia bahkan turun ke lapangan dan sempat adu mulut dengan Kapolres Palangkaraya, AKBP Timbul RK Siregar, yang tampak berusaha untuk menenangkannya.
(Tribunnews.com/Sri Juliati/Daryono) (Kompas.com/Dian Erika Nugraheny)