News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

KPK Duga Ada Keterlibatan Romahurmuziy dalam Pengurusan DAK dan DID Tahun 2018

Penulis: Ilham Rian Pratama
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Terdakwa kasus suap jual beli jabatan di lingkungan Kementerian Agama Romahurmuziy (kiri) usai menjalani sidang tuntutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (6/1/2020). Mantan Ketua Umum PPP tersebut dituntut 4 tahun penjara dengan denda Rp 250 juta subsider 5 bulan kurungan karena dinilai terbukti menerima suap sebesar Rp 255 juta dari Kepala Kantor Kemenag Provinsi Jawa Timur Haris Hasanuddin dan Rp 91,4 juta dari Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Gresik Muhammad Muafaq Wirahadi. (Wartakota/Henry Lopulalan)

Dalam persidangan Yaya, Puji dihadirkan sebagai saksi.

Yaya didakwa jaksa menerima suap dari sejumlah daerah untuk mendapatkan alokasi anggaran DAK dan DID dalam APBN tahun 2018. 

Yaya juga disebut bekerja sama dengan mantan Anggota DPR Amin Santono yang didakwa serupa.

Puji mengaku mengenal Yaya sebagai teman satu kampus saat mengambil program doktoral di Universitas Padjadjaran. 

Begitu pula Romi, yang satu almamater dengannya dan Yaya.

Tiba saatnya jaksa KPK melemparkan pertanyaan kepada Puji. 

Jaksa menanyakan istilah "McLaren" yang muncul dalam berita acara pemeriksaan (BAP) milik Puji. 

Namun, Puji mengaku istilah itu disebutkan oleh Romi.

"Pak Romi (yang) sebut Pak Yaya itu McLaren, artinya makelar, kan Pak Yaya di Kemenkeu tapi ngurus-ngurusin rekomendasi pilkada. Kan bukan urusan beliau," kata Puji saat bersaksi dalam sidang lanjutan dengan terdakwa Yaya di Pengadilan Tipikor Jakarta.

Puji mengungkap Yaya sering kali meminta bantuan Romi seputar urusan pilkada. 

Baca juga: Periksa Eks Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman, KPK Kembangkan Kasus DAK 2018 Yaya Purnomo

Salah satunya, kata Puji, Yaya merekomendasikan anak dari Amin, Yosa Octora Santono, untuk maju dalam Pilkada Kuningan.

Seperti diketahui Yosa akhirnya maju Pilkada Kuningan 2018 dengan dukungan sejumlah partai, salah satunya PPP.

"Pak Yaya dua kali minta tolong (Romi), salah satunya anaknya Pak Amin itu," ucap Puji.

Tak berhenti di situ, jaksa menduga bila istilah "McLaren" itu tidak hanya ditujukan untuk Yaya. 

Hal itu pun kemudian dibantah Puji.

"Spesifiknya ke Pak Yaya karena saya ngajak beliau. Di situlah (Romi bilang ke Yaya), 'Sampeyan ini kayak McLaren saja'," ucap Puji.

Puji kemudian tidak menjelaskan apakah kemudian Romi membantu Yaya berkaitan dengan dukungan PPP untuk calon-calon yang direkomendasikan Yaya. 

Dia juga membantah adanya aliran uang ke PPP.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini