TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Warga Kota Kupang Nusa Tenggara Timur (NTT) menyambut antusias kedatangan Presiden Joko Widodo(Jokowi), Kamis (24/3).
Jokowi berdialog dengan beberapa warga dan pedagang saat mengunjungi Pasar Penfui, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang.
"Presiden Jokowi, tiga periode," teriak seorang pedagang kepada Jokowi yang tengah melakukan kunjungan kerja.
Baca juga: Jokowi Minta Pemda Kerja Keras, Targetkan 2024 Angka Stunting di Bawah 14 Persen
Mendengar teriakan itu, Jokowi lantas tersenyum dan tertawa.
Presiden juga menunjukkan bahasa tubuh dengan menyilangkan tangan di dada.
Menurut sumber terpercaya, pose ini menunjukkan komitmen kuat dalam diri seseorang.
Seorang pedagang di Pasar Penfui Agustina Boli menuturkan maksud teriakan pedagang itu mereka menginginkan Jokowi memimpin Indonesia untuk periode ketiga.
"Saya berharap untuk bapak lanjut ke tiga periode, ini tulus dari hati. Ini sangat luar biasa,” ucap Agustina.
Dia mengaku menerima bantuan modal usaha dari Jokowi dan merasakan manfaat di kondisi pandemi Covid-19.
“Uang ini untuk tambahan modal. Kemarin kami swab kalau bapak Presiden mau datang ke sini," ujar Agustina.
Dalam kunjungan kerjanya, Jokowi resmikan tiga lokasi wisata kuliner dan taman.
Dari tempat itu, Jokowi dan rombongan menuju Lanud El Tari Kupang, selanjutnya dengan menggunakan helikopter menuju SoE, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS).
Di TTS, Presiden meninjau langsung upaya percepatan penurunan stunting di daerah kategori merah.
Tunduk Konstitusi
Presiden Jokowi sempat angkat bicara terkait isu penundaan Pemilu 2024 yang ramai diperbincangkan. Jokowi meminta kepada semua pihak untuk tunduk, taat, dan patuh pada konstitusi atau Undang-undang Dasar 1945.
"Kita bukan hanya taat dan tunduk, tetapi juga patuh pada konstitusi," kata Jokowi.
Baca juga: Puan Buka Peluang Duet dengan Anies di Pilpres 2024, Mengaku Tak Musuhan,Sering Tak Sengaja Bertemu
Baca juga: Didampingi Prabowo, Jokowi Resmikan Politeknik Dr Aloysius Benedictus Mboi di NTT
Menurut Jokowi, siapa saja boleh memberikan usul terkait penundaan pemilu atau perpanjangan masa jabatan. Pasalnya, Indonesia adalah negara demokrasi, sehingga semua pihak bisa bebas berpendapat.
"Siapa pun boleh-boleh saja mengusulkan wacana penundaan pemilu dan perpanjangan (masa jabatan presiden), menteri atau partai politik, karena ini kan demokrasi. Bebas saja berpendapat," terang Jokowi.
Namun, Jokowi menegaskan, jika terkait pelaksanaan pemilu maka semua harus tunduk dan taat pada konstitusi. "Tetapi, kalau sudah pada pelaksanaan, semuanya harus tunduk dan taat pada konstitusi," tegasnya. (Tribun Network/nas/yat)