Presiden meminta Kementerian, Pemda, dan BUMN untuk membeli produk dalam negeri.
Di mana tercatat anggaran untuk modal pengadaan barang dan jasa di pusat mencapai Rp526 triliun.
Sementara untuk anggaran modal pengadaan barang dan jasa daerah berada di angka Rp535 Triliun, dan BUMN Rp420 Triliun.
“Ini duit gede sekali, besar sekali yang nggak pernah kita lihat. Ini kalau digunakan kita nggak usah muluk-muluk. Dibelokkan 40% saja, 40% saja, bisa mentrigger pertumbuhan ekonomi kita,” ucap Presiden Jokowi.
Jokowi meminta 40 persen dari anggaran pengadaan barang dan jasa yang ada di masing-masing lembaga atau institusi digunakan untuk membeli produk UMKM dalam negeri.
"Kita hanya minta 40 persen dulu, targetnya enggak banyak- banyak saja sampai Mei," kata Presiden.
Ia menegaskan dengan membeli barang impor, Indonesia malah memberikan pekerjaan ke negara lain.
Baca juga: Relawan se-Provinsi Riau Berkumpul, Meneguhkan Komitmen 2024 Setia Bersama Jokowi
Sementara apabila dibelikan produk dalam negeri atau UMKM maka uang akan berputar di dalam negeri.
"Coba kita belokkan semuanya ke sini, barang yang kita beli, barang dalam negeri berarti akan ada investasi."
"Itu berarti membuka lapangan pekerjaan tadi sudah dihitung, bisa membuka 2 juta lapangan pekerjaan, kalau ini tidak dilakukan sekali lagi bodoh banget kita ini," ujarnya.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati) (WartaKotalive.com/Desy Selviany) (Kompas.com/Dian Erika Nugraheny)