Pemaparan dilakukan Tim Unifikasi Kalender Hijriah Kemenag mulai pukul 17.00 WIB, dalam sesi ini terbuka dan akan disiarkan melalui live streaming.
Kedua, pelaksanaan Sidang Isbat Penetapan Awal Ramadan 1443 Hijriah. Sesi ini digelar secara tertutup setelah Salat Magrib.
Selain data hisab (informasi), sidang isbat juga akan merujuk pada hasil rukyatul hilal (konfirmasi) yang dilakukan Tim Kemenag pada 78 lokasi di seluruh Indonesia.
Tahap ketiga, telekonferensi pers hasil sidang isbat akan disiarkan secara langsung oleh TVRI dan media sosial Kemenag.
Potensi Awal Puasa Tidak Bersamaan Menurut BRIN
Peneliti Astronomi Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa (OR LAPAN) BRIN, Prof Dr Thomas Djamaluddin mengatakan adanya potensi awal Ramadan tidak bersamaan.
Hal ini dikarenakan hilal pengamatan yang digelar 1 April 2022 diprediksi tidak terlihat.
"Sebenarnya peringatan akan potensi perbedaan awal Ramadhan 1443 sudah saya tuliskan di blog saya tentang Kalender 1443 dengan berbagai kriteria. Juga ketika membandingkan dengan kondisi Rajab 1443 H."
"Namun perlu ditambahkan pertimbangan terbaru terkait dengan kebijakan Kementerian Agama yang mengadopsi kriteria baru Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia dan Singapura (MABIMS)," ucapnya.
Penetapan Awal Puasa Menurut Muhammadiyah
Sementara itu, PP Muhammadiyah telah menetapkan awal puasa atau 1 Ramadhan 1443 H jatuh pada Sabtu, 2 April 2022.
Keputusan PP Muhammadiyah mengenai awal puasa itu tertuang dalam Maklumat PP Muhammadiyah nomor 01/MLM/I.0/E/2022.
Sementara itu, berdasarkan hasil hisab maka Pimpinan Pusat Muhammadiyah menetapkan:
- 1 Ramadan 1443 H jatuh pada hari Sabtu Pon, 2 April 2022 M