TRIBUNNEWS.COM - Gempa bumi mengguncang wilayah Kepulauan Yapen, Papua siang ini, Minggu (17/3/2022) pukul 12.49 WIB.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat, gempa berkekuatan magnitudo 5,8 skala richter (SR) ini tidak berpotensi tsunami.
Melalui akun Twitter resmi BMKG, disampaikan pusat gempa berkekuatan magnitudo 5,8 berada di Timur Laut Kepulauan Yapen.
Gempa berada di kedalaman 10 Km, koordinat 1.24 LS dan 137.04 BT.
Baca juga: Banjir di Banyuasin: 21 Buaya Lepas dari Penangkaran, Pengungsi Takut Pilih Tidur di Ayunan
"#Gempa Dirasakan Magnitudo: 5.8, Kedalaman: 10 km, 17 Apr 2022 12:49:29 WIB, Koordinat: 1.24 LS-137.04 BT (Pusat gempa berada di laut 111 km timur laut Kep. Yapen), Dirasakan (MMI): III Serui, II - III Biak #BMKG," tulis @infobmkg, Minggu siang.
Sebelumnya, gempa bumi juga mengguncang wilayah Barat Daya Pesisir Barat, Lampung pada pukul 10.53 WIB, Minggu (17/4/2022).
Gempat magnitudo 4,4 SR ini berada di kedalaman 10 Km. koordinat 5.82 LS dan 103.38 BT.
"Pusat gempa berada di laut 93 Km Barat Daya Pesisir Barat), Dirasakan (MMI): I-II Liwa" tulis BMKG di akun Twitternya.
Adapun sebagai informasi, berikut ini info MMI yang bisa dipelajari berdasarkan skala MMI, dikutip Tribunnews.com dari Bmkg.go.id:
I MMI
Getaran gempa tidak dapat dirasakan kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa orang.
II MMI
Getaran atau goncangan gempa dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung seperti lampu gantung bergoyang.
III MMI
Getaran gempa dirasakan nyata dalam rumah.
Getaran terasa seakan-akan ada naik di dalam truk yang berjalan.
IV MMI
Pada saat siang hari dapat dirasakan oleh orang banyak di dalam rumah, di luar rumah oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu bergoyang hingga berderik dan dinding berbunyi.
V MMI
Getaran gempa bumi dapat dirasakan oleh hampir semua orang, orang-orang berlarian, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan benda besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.
VI MMI
Getaran gempa bumi dirasakan oleh semua orang.
Kebanyakan orang terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap di pabrik rusak, kerusakan ringan.
Baca juga: Sempat Tergenang Banjir, RSU Kota Tasikmalaya Sudah Kembali Melayani Warga yang Hendak Berobat
VII MMI
Semua orang di rumah keluar.
Kerusakan ringan pada rumah dengan bangunan dan kontruksi yang baik.
Kemudian, pada bangunan dengan konstruksi kurang baik terjadi retakan bahkan hancur, cerobong asap pecah.
Getaran tersebut, dapat dirasakan oleh orang yang sedang naik kendaraan.
VIII MMI
Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi kuat.
Keretakan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik, dinding terlepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen roboh, air berubah keruh.
IX MMI
Kerusakan pada bangunan dengan konstruksi kuat, rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak terjadi keretakan.
Rumah tampak bergeser dari pondasi awal dan pipi-pipa dalam rumah putus.
X MMI
Bangunan dari kayu yang kuat rusak, rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.
XI MMI
Bangunan-bangunan yang sedikit yang masih berdiri.
Jembatan rusak, terjadi lembah.
Pipa dalam tanah tidak dapat terpakai sama sekali, tanah terbelah, rel sangat melengkung.
XII MMI
Hancur total, gelombang tampak pada permukaan tanah.
Pemandangan berubah gelap, benda-benda terlempar ke udara.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS)