TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik Natalis Situmorang menegaskan solidnya dukungan dari internal Partai Golkar dalam mengantarkan Airlangga Hartarto menjadi presiden pada pemilihan umum (pemilu) 2024 karena para kader menilai Airlangga memiliki kinerja yang konkret.
"Terbukti selama covid relatif tidak terjadi lonjakan perekonomian yang membuat rakyat Indonesia collaps, semua masih bisa bertahan hidup," ujar Pengamat politik yang juga Akademisi Universitas Sahid Jakarta Natalis Situmorang dalam keterangannya, Senin (18/4/2022).
"Ketersediaan bahan pangan yang sempat menjadi masalah di awal covid setelah ditangani Menko Perekonomian dan kementerian lembaga terkait sehingga tidak menjadi masalah besar lagi," tegasnya.
Natalis yang pada tahun 2016 mendapat gelar Doktor dari Universitas Negeri Jakarta ini juga menyebutkan keberhasilan Airlangga lainnya yaitu dalam menangani penyebaran Covid-19 di luar Pulau Jawa yang relatif stagnan dan menurun seiring dengan kerja-kerja Airlangga dan tim.
Menurutnya, rakyat tidak meminta banyak dan aneh-aneh. Terpenting bisa makan, bisa bekerja, sehat dan aman.
Melihat akan hal itu, para kader Partai Golkar menilai Airlangga memberikan itu selama menjadi Menko Perekonomian.
"Inilah mengapa para kader Golkar beramai-ramai deklarasi Airlangga Hartarto sebagai Presiden 2024 karena pengalamannya menjadi Menko. Dan di saat pandemi covid ini menjadi guru terbaik bagi beliau untuk memberikan yang terbaik bagi rakyat dan bangsa Indonesia," pungkasnya.
Diketahui sebelumnya Organisasi Masyarakat Musyawarah Keluarga Gotong Royong (Ormas MKGR) yang merupakan organisasi sayap Partai Golongan Karya (Golkar) menegaskan tekadnya dalam mendukung dan mengantarkan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menjadi presiden 2024.
Baca juga: Adies Kadir Ancam Copot Ketua Wilayah MKGR jika Tak Bantu Menangkan Golkar dan Airlangga
Hal itu disampaikan Ketua Umum Ormas MKGR Adies Kadir dalam acara buka puasa bersama sekaligus santunan bagi anak yatim piatu yang digelar Ormas MKGR di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Minggu (17/4/2022).
"Seperti kita ketahui bahwa kita telah mengadakan Mubes pada Oktober tahun 2020 dengan isi rekomendasi antara lain mengamankan kebijakan Partai Golkar mengantarkan Bapak Airlangga Hartarto menjadi Presiden Republik Indonesia tahun 2024," ujar Adies Kadir dalam sambutannya.
"Kemudian kita juga harus dapat membantu Partai Golkar menyiapkan 900 ribu orang saksi di seluruh TPS di seluruh Indonesia," lanjutnya.
Ia juga menegaskan saat ini pihaknya sudah melakukan konsolidasi di sekitar 15 DPD provinsi yang telah melakukan Musda (Musyawarah Daerah) dan telah dilantik agar diharapkan bisa cepat bergerak.
"Saya ingin agar semua ketua-ketua DPD siap. Kami di pusat sesuai hasil Mubes harus bergerak dan bekerja serta harus membuat banyak kegiatan," tegasnya.
Tidak hanya itu, dukungan untuk Airlangga Hartarto maju sebagai capres 2024 juga mulai deras datang dari kalangan milenial di Tangerang Raya. Mereka mendeklarasikan diri dengan nama 'Airlangga untuk Indonesia' atau Airin.
Deklarasi dukungan Airin itu dilakukan oleh para milenial di kawasan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Rabu (13/4/2022) malam. Sedikitnya, diperkirakan ada 200 orang yang hadir.
TB Hasanuddin: Mencalonkan Pilpres atau Jadi Timses, Menteri Jokowi Harus Mundur
Anggota Komisi I DPR RI Mayjen TNI (purn) TB Hasanuddin, menyarankan agar menteri-menteri yang mencalonkan diri dalam ajang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 baik sebagai calon presiden atau wakilnya untuk mengundurkan diri.
Termasuk juga menteri-menteri yang akan berkonsentrasi dalam Pilpres 2024 sebagai tim sukses (timses).
Hal itu disampaikan Hasanuddin menyusul pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menegaskan bahwa Pemilu 2024 tetap digelar pada 14 Februari dan KPU RI juga sudah membuat rancangan tahapan Pemilu 2024.
Baca juga: Santuni Anak Yatim Saat Ramadhan di Acara MKGR, Airlangga Didoakan Jadi Presiden 2024
"Saya memprediksi begitu masuk tahap kampanye maka akan banyak menteri yang terlibat baik yang mencalonkan sebagai capres, wapres atau jadi timses. Maka, saya menyarankan agar para menteri ini untuk mundur," kata legislator PDI Perjuangan ini kepada wartawan, Kamis (14/4/2022).
Hasanuddin mengatakan, selama satu tahun tahapan Pemilu 2024, mulai dari bulan Oktober 2023 hingga Oktober 2024 akan terjadi kevakuman dalam bekerja atau bisa dikatakan partai politik berkonsentrasi pada pemilu saja .
Karenanya, lanjut dia, para menteri ini nantinya tidak akan berkonsentrasi dalam melaksanakan tugasnya sebagai pembantu Presiden Joko Widodo.