4. Raden Ajeng Kartini lahir 21 April 1879.
5. Raden Ajeng Kardinah lahir 1 Maret 1881.
6. Raden Mas Moeljono lahir 26 Desember 1885.
7. Raden Ajeng Soematri lahir 11 Maret 1888.
8. Raden Mas Rawito lahir 16 Oktober 1892.
Baca juga: Emansipasi Wanita pada Masa RA Kartini dan Kumpulan Isi Surat Habis Gelap Terbitlah Terang
R.M. Sosroningrat melakukan pernikahan kembali dengan Raden Ajeng Woerjan atau Moerjam, puteri Bupati Jepara pada 1875.
Kedudukan Raden Ajeng Woerjan sebagai keluarga bangsawan menjadikannya sebagai isteri utama R.M. Sosroningrat yang disebut dengan garwa padmi atau raden ayu.
Tugasnya mendampingi suami pada saat upacara-upacara resmi.
Garwa padmi yang berasal dari keturunan bangsawan memiliki kedudukan istimewa, karena puteranya memiliki hak untuk dimasukan dalam daftar nama calon bupati.
Jika garwa padmi tidak memiliki anak laki-laki, baru diambil putera dari garwa ampil.
Peraturan ini menjadikan pegawai pamong praja berpangkat wedana atau patih yang beristerikan perempuan dari kalangan rakyat biasa, akan menikah lagi dengan perempuan dari kalangan bangsawan yang akan dijadikan sebagai garwa padmi.
Pernikahan R.M. Sosroningrat dengan Raden Ajeng Woerjan dikaruniai tiga orang puteri, yaitu:
1. Raden Ajeng Soelastri lahir 9 Januari 1877.
2. Raden Ajeng Roekmini lahir 4 Juli 1880.
3. Raden Ajeng Kartinah lahir 3 Juni 1883.
Masa Kecil R.A Kartini