News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mendag Lutfi Minta Para Pelaku UMKM Lirik Peluang Ekspor

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Srihandriatmo Malau
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi meminta para pelaku UMKM untuk melirik peluang pengiriman produk ke luar negeri.

Apalagi potensi ekspor produk UMKM RI masih sangat besar.

"UMKM harus dapat bahu membahu melihat peluang (ekspor, red)."

"Kita dapat memulai dengan tetangga terdekat yaitu Singapura dan Malaysia," kata Lutfi dalam webinar Tribun Series Laskar UMKM Bangka Belitung Mendunia, Rabu (20/4/2022).

Dua negara tetangga itu, jelas Lutfi, tercatat sebagai tujuan ekspor terbesar dari Provinsi Bangka Belitung.

Ekspor Bangka Belitung pada 2021 tercatat sebesar lebih dari 26 persen ke negara serumpun.

Secara total nilai total ekspor non migas Babel pada tahun 2021 mencapai 2,6 miliar dolar AS atau tumbuh 56,58 persen dari tahun sebelumnya," kata mantan Dubes RI untuk Amerika Serikat itu.

Lutfi menerangkan kinerja ekspor Provinsi Bangka Belitung menempati posisi ke-19 dari 30 provinsi yang ada di NKRI.

Tahun ini Babel juga terpilih jadi tuan rumah penyelenggara Kongres Halal Internasional 2022.

Menurut Lutfi, Babel memiliki potensi membangun ekosistem perdagangan produk halal dan membangun halal value chain bagi produk ekspor unggulan.

Secara khusus tahun ini, Kemendag juga akan melakukan kampanye Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia di Bangka Belitung dengan tagline cahaya Bangka Belitung.

"Saya sangat berharap seluruh upaya ini dapat meningkatkan kinerja ekspor UMKM serta memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi pelaku UMKM di masa mendatang," tuturnya.

Serap 119,6 Juta Tenaga Kerja

Mendag Lutfi mengatakan berkat Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) perekonomian Indonesia bisa bergerak di kondisi pandemi sekalipun.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini