TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Megawati Soekarnoputri adalah tokoh yang sangat demokratis.
Setidaknya, sikap itu tercermin saat Megawati memimpin rapat-rapat partai.
Hal itu disampaikan Bendahara Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) yang juga Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey mengungkapkan, saat diwawancarai khusus oleh Wakil Direktur Pemberitaan Tribunnetwork Domuara D Ambarita di studio Newsroom Tribun Network Jakarta, Kamis (28/4/2022).
"Sangat demokratis kok, kita diberikan kesempatan memberikan masukan-masukan yang menurut kita betul," kata Olly.
Kata Olly, di setiap rapat partai, Megawati selalu memberikan kesempatan kepada kader untuk memberikan pendapat, meski pada akhirnya Ketua Umum memiliki hak prerogatif.
"Dan Bu Mega dalam mengambil keputusan pun yang harus kita tentukan, harus si A si B si C, itu diberikan kita."
"Sangat demokratis. Tapi memang Bu Mega dalam AD/ART PDIP itu memberikan hak prerogatif kepada ketua umum untuk mengambil keputusan-keputusan."
"Saya juga diberikan hak prerogatif oleh ibu boleh merangkap tugas," kata Olly.
Kamis (28/4/2022), Olly menjalin silaturahmi dengan manajemen Tribun Network dan Kompas Gramedia, menyambangi langsung perusahaan media terbesar di Indonesia itu.
Kedatangan Olly diterima Chief Executive Officer (CEO) Kompas Gramedia Liliek Oetama, Vice CEO Kompas Gramedia Rikard Bagun, Komisaris Aktif Tribun Network Setrijanto, Direktur Bisnis Tribun Network Ciptyantoro, News Vice Director Tribun Network/Editor in Chief Warta Kota Network Domu D Ambarita, serta GM Business Tribun Manado Risdianto Tunandi.
Olly Dondokambey terlibat dalam perbincangan hangat dengan Pimpinan Kompas Gramedia dan Tribun Network.
Kesempatan ini pun dimanfaatkan dengan melakukan wawancara eksklusif terkait program Gubernur Olly Dondokambey.
Olly menyampaikan, ia duduk sebagai anggota DPR RI asal Sulut sejak 2004 hingga 2015.
Ia duduk di komisi yang membidangi keuangan, dan Badan Anggaran DPR RI.
Kemudian bersama calon Wakil Gubernur Sulut maju dan menang Pilkada Desember 2015.
Walaupun belum dilantik jadi Sulut 1, Olly segera mulai diskusi dengan para kepala dinas atau Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Sulut.
Hal pertama yang dilakukannya adalah membedah 'jantung' Pemrov Sulut yakni kondisi keuangan.
"Pertama kali ikut Pilkada, setelah menang Pilkada, tapi belum dilantik, saya mendapati kenyataan bahwa APBD Sulut masih kecil. Tahun 2015, APBD Sulut hanya sekitar Rp 1 triliun," ujar Olly.
Baca juga: Sosok Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri di Mata Olly Dondokambey
Kemudian ia dilantik Presiden Joko Widodo menjadi Gubernur Sulawesi Utara periode pertama, 12 Februari 2016.
Melihat kenyataan perekonomian Sulut masih skala kecil, dan relatif tertinggal dari daerah lain, Olly berusaha menemukan jalan keluar.
Dan rada aneh, ia memulai pembangunan sektor pariwisata. Ia menjali kerja sama dengan berbagai pihak, kemudian berkunjung ke Republik Rakyat Tiongkok, China.
"Saya membangun pariwisata sebagai prioritas. Tujuan saya, hal terpenting, orang mau datang dan melihat Sulut. Kalau sudah melihat, maka akan sayang. Kenal maka sayang. Saya ajak maskapai penerbangan internasional. Dan pada Juni 2016, atau hanya empat bulan setelah dilantik, penerbangan langsung pertama dari China ke Manado terlaksana," ujar Olly dalam wawancara eksklusif dengan News Vice Director Tribun Network Domu D Ambarita.
Baca juga: Bendum PDIP Olly Dondokambey: Intuisi Politik Megawati Kuat soal Siapa Sosok Capres 2024
"Saya memilih China, karena saat itu China baru 'terbebas' dari situasi kondisi yang lama agak tertutup. Kemudian, China negara paling pesat pertumbuhannya, perekonomian maju. Sehingga rakyatnya pasti ingin bepergian, bertamasya," kata Olly.
Mengingat pariwisata membutuhkan pelayanan kualitas yang baik, Pemprov Sulut pun memperbaikinya. Misalnya meningkatkan ketersediaan dan kenyamanan infratruktur bandar udara, jalan raya ke lokasi wisata, jalan tol, dan rumah sakit.
Tahap selanjutnya, setelah banyak wisawatan berdatangan dan memandang alam ke Sulut, beberapa investor dari negeri itu tertarik menanamkan modalnya. Misalnya, untuk sektor perikanan dan obat-obatan.
Oleh karena adanya perubahan dan kemajuan pada segala bidang yang dirasakan warga Sulut, pada Pilkada 2020, pasangan calon gubernur-wakil gubernur Olly Dondokambey-Steven Kandou menang mutlak. Mereka meraih suara 57 persen, menyisihkan 2 pasangan calon lainnya.
"Perekonomian Sulut terus meningkat. Angkatan kerja terserap oleh adanya industri-industri di berbagi bidang. Saat ini, APBD Sulut meningkat menjadi Rp 4 tiliunan, naik 400 persen daripada awal tahun 2016," kata Olly.
Politisi Nasional dari Timur
Selain memimpin Bumi Nyiur Melambai, Olly Dondokambey merupakan salah satu politisi Top nasional dari PDI Perjuangan.
Pernah menjabat Anggota DPR RI, sejak 2010 dipercaya menjadi Bendahara Umum DPP PDIP oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Adapun, Kompas Gramedia atau yang sering disingkat KG, merupakan perusahaan besar yang tersebar hampir di seluruh Indonesia.
Saat ini, Kompas Gramedia memiliki beberapa anak perusahaan/bisnis unit yang bervariatif dari media massa cetak maupun daring, toko buku, percetakan, penerbitan, radio, hotel, lembaga pendidikan, bentara budaya, penyelenggara acara, stasiun televisi, hingga universitas.
Sementara, Tribun Network sebagai salah satu pilar media untuk menggantikan nama lama Regional News KG Media diresmikan oleh Kompas Gramedia (KG), sebagai sang induk Tribun, per 1 Juli 2020.
Dulu juga dikenal sebagai Persda (Pers Daerah) atau Group of Regional Newspaper (GoRN).
Saat ini, Tribun Network mengelola 25 surat kabar harian dan sedikitnya 64 jaringan website berita di bawah jaringan Tribunnews.com, dan diperkuat oleh lebih dari 900 jurnalis di lebih dari 260 kabupaten dan kota di Indonesia. (*)