Lebih lanjut, Boyamin meyakini dua perusahaan lainnya sebenarnya memenuhi syarat dan spesifikasi.
Ia mengatakan, seharusnya panitia tender memberikan spesifikasi barang yang dicari supaya proses lelang menjadi kompetitif.
Semakin kompetitif, ujarnya, maka proses lelang semakin berpotensi memunculkan pemenang dengan nilai penawaran paling efisien.
Boyamin pun menegaskan pihaknya akan memantau seperti apa kain yang disuplai oleh pemenang lelang nantinya.
"Untuk itu saya akan memantau kain yang akan disuplai pemborong yang dijadikan pemenang seperti apa."
"Akan saya bandingkan dengan dua perusahaan lainnya itu (yang kalah tender)," pungkasnya.
Baca juga: DPR Apresiasi Kapolda Kaltara yang Tak Pandang Bulu Ungkap Kasus Tambang Ilegal Oknum Polisi
Baca juga: Anggota DPRD Sumut Minta Kapolda Serius Tangani Kasus Pelemparan Bus
Sudah 13 Tahun Tak Diganti
Sekretaris Jenderal DPR, Indra Iskandar, mengatakan diadakannya lelang pengadaan gorden rumah dinas DPR RI bernilai fantastis, memiliki alasan.
Ia mengungkapkan gorden di rumah dinas wakil rakyat sudah tak diganti selama 13 tahun.
Menurutnya, kondisi gorden tersebut sudah tak layak.
Bahkan, sebagian anggota dewan memilih mencopot dan membuang gorden di rumah dinas mereka.
"Sebagian besar (rumah) itu gordennya tidak ada, sebagian itu hilang dan dibuang karena memang sudah lapuk dan sangat tidak memadai."
"Saya enggak tega menyampaikan itu, sudah 13 tahun itu sudah seperti kain pel sebenarnya," kata Indra, dilansir Tribunnews.com.
Tak hanya itu, Indra menuturkan kondisi gorden di rumah dinas DPR sudah banyak yang hilang dan tak bisa dilacak.