Penyakit mulut dan kuku menyerang 1.247 sapi di Gresik, Lamongan, Sidoarjo, dan Mojokerto.
Kasus pertama dilaporkan di Gresik pada 28 April 2022. Saat itu, terdapat penyakit mulut dan kuku dilaporkan di 22 desa dalam lima kecamatan.
Idul Adha
Kementerian Pertanian (Kementan) menjamin wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak tidak mengganggu pasokan daging untuk Idul Adha mendatang.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, Nasrullah optimistis pasokan ternak untuk Idul Adha mendatang masih tersedia.
Hal ini berdasarkan pengalaman setiap tahun bahwa pasokan ternak yang dibutuhkan untuk Idul Adha hanya 10 % - 20 % dari populasi.
Pihaknya juga akan membuat standar operasional prosedur (SOP) khusus agar distribusi ternak dari satu daerah ke daerah lain berjalan lancar tanpa terkontaminasi PMK.
"Ini kami sedang bahas terus mudah-mudahan 1 atau 2 minggu sebelum hari H Idul Adha kita sudah punya itu sehingga kaum muslim dapat menyelenggarakan Idul Adha dengan aman dan sehat," ucap Nasrullah.
Nasrullah mengatakan, Kementan telah melakukan sejumlah penanganan di antaranya menetapkan wabah PMK pada daerah terdampak dan menerbitkan surat edaran Menteri Pertanian kepada seluruh gubernur, bupati Wali Kota agar waspada dan mengambil langkah langkah yang diperlukan.
Selain itu, ribuan tenaga medik saat ini telah diterjunkan di lapangan. Sehingga dapat memberikan pengawalan dan edukasi kepada peternak.
Baca juga: Wabah PMK Terdeteksi di Lombok Timur, Sebanyak 43 Sapi Terkonfirmasi Positif
"Frame SOP telah kita buat terkait dengan penanganannya, pengendaliannya, pemusnahannya," ujar Nasrullah.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, terdapat dua daerah yang dilanda penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak.
Dua daerah itu ialah dua kabupaten di Provinsi Aceh yakni Kabupaten Aceh Tamiang dan Kabupaten Aceh Timur.
Serta empat kabupaten di Provinsi Jawa Timur yakni Kabupaten Gresik, Sidoarjo, Lamongan, dan Mojokerto.