TRIBUNNEWS.COM - Hasil Survei Indikator Politik Indonesia (IPI) terbaru menunjukkan sebanyak 58,1 persen responden puas terhadap kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dalam survei yang dilakukan IPI pada 5-10 Mei 2022, publik lebih banyak merasa puas atas kinerja Jokowi.
Meski demikian, kepuasan terhadap kinerja Presiden kembali mengalami penurunan dibandingkan hasil survei indikator pada Januari 2022.
Di mana 75,3 persen responden puas pada kinerja Presiden.
Berdasarkan hasil survei, alasan utama responden menyatakan tidak puas, ialah meningkatnya harga kebutuhan pokok.
Baca juga: Hasil Survei: 77,5 % Responden Puas dengan Kinerja Polri Tangani Arus Mudik-Balik Lebaran 2022
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia (IPI), Burhanuddin Muhtadi, mengatakan 8 persen merasa sangat puas terhadap kinerja Jokowi, sedangkan dan 50,1 persen lainnya menyatakan cukup puas.
"Kalau kita lihat hari ini 5 sampai 10 Mei itu, yang mengatakan sangat puas 8 persen, yang mengatakan cukup puas 50,1 persen. Total 58,1 persen. Yang mengatakan kurang puas itu 29,1 % , tidak puas sama sekali 6,1 persen. Total 35,1 persen," kata Burhanuddin, dikutip Tribunnews.com dari kanal YouTube Indikator Politik Indonesia, Selasa (16/5/2022).
Dilihat dari sisi demografi, lanjut Burhanuddin, pemilih Prabowo pada Pilpres 2019 lalu cenderung tidak puas (49,7 persen berbanding 45,4 persen) meski Prabowo dan Sandiaga Uno sudah menjadi menteri.
Sementara itu, bila dilihat dari sisi wilayah, Banten, Jabar, dan Sulawesi tingkat kepuasannya jauh lebih rendah dibanding wilayah-wilayah lain.
Terutama Jateng, DKI Jakarta, dan Jatim.
Menurut Burhanuddin, untuk pemilih Partai, pemilih Partai Gerindra pada Pemilu 2019 hanya 47 persen yang puas dengan kinerja Jokowi.
Namun, pemilih Partai Demokrat pada Pemilu 2019 relatif positif yakni 65 persen puas dengan kinerja Presiden.
"Kalau Gerindra sebaliknya, elitnya puas sama Presiden karena bagian dari pemerintah, basis masanya masih nggak happy sama kinerja Presiden Jokowi. PKS wajar karena dia oposisi. Kemudan, PPP juga demikian. Elitnya menjadi bagian dari pemerintah, tetapi basis masanya cenderung tidak puas terhadap kinerja Presiden," ucap Burhanuddin.
Alasan Puas dan Tidak Puas Terhadap Kinerja Jokowi