Rupanya sat itu, pihak imigrasi Timor Leste baru saja menerima informasi dari Jakarta yang menyebut UAS adalah teroris.
"Imigrasi Timor Leste dapat fax dari Jakarta bahwa Bapak (UAS) terosis makanya gak bisa masuk," tutur UAS menceritakan pengalamannya kala itu.
Saat itu, UAS bisa memahami mengapa dirinya tak boleh masuk Timor Leste.
Hal itu karena memang menjelang pilpres di Indonesia sehingga dikhawatirkan kedatangan UAS ke Timor Leste dapat mempengaruhi suara WNI yang berada di negara tetangga itu dalam menentukan pilihan.
"Dulu kan 2018 dikhawatirkan ada kelompok cebong dan kapret. Kalau sekarang semua kampret sudah jadi cebong, apalagi urusannya," kelakar UAS.
3. Belanda dan Inggris
UAS juga pernah ditolak oleh negara di Eropa.
Negara di Eropa yang pernah menolak UAS yakni Belanda dan Inggris.
Dijelaskan UAS, kala itu, dirinya sudah mengantongi visa.
Namun saat di pintu diberi cap, dirinya ternyata tak boleh masuk.
"Di Belanda tak boleh masuk. Di Inggris tak boleh masuk. Siapa yang unjuk rasa?," kata UAS saat ceramah di Masjid Sabiha Gökçen, Bandar Udara Internasional Turki, dikutip dari TribunnewsWiki.
Baca juga: Cerita Ustaz Somad saat Dirinya Ditahan Imigrasi Singapura: Berada di Ruang 1x2 m Bak Penjara
Mereka yang unjuk rasa menolak dirinya, di antaranya adalah persatuan LGBT.
"Karena ceramah saya dianggap menyinggung LGBT. Jadi persatuan LGBT dilaporkan mereka, difotonya, orang ini jangan masuk," kata UAS.
"Akhirnya saya tak bisa masuk. Tak ada saya melapor ke TV, melapor ke pemerintah tak ada. Saya diam saja," tegas UAS.