News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kinerja Presiden Jokowi

LSI: Kepuasan Publik Terhadap Kinerja Jokowi Stagnan

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan mengatakan hasil survei yang dilakukan pihaknya mencatatkan kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak menunjukkan peningkatan atau kenaikan signifikan.

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hasil Survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) mencatatkan kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak menunjukkan peningkatan atau kenaikan signifikan.

Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan, mengatakan kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi stagnan dalam enam bulan terakhir.

“Tidak ada peningkatan atau penurunan berarti atas kepuasan kinerja presiden selama 6 bulan terakhir. Tidak menurun juga, tidak menguat," kata Djajadi dalam rilis survei LSI soal evaluasi publik terhadap kasus mafia minyak goreng yang disiarkan secara daring, Minggu (22/5/2022).

Survei LSI pada bulan Mei menunjukkan 67,5 persen responden puas dengan kerja Presiden Jokowi.

Meski begitu, tidak ada peningkatan signifikan dari hasil survei sebelumnya pada Februari 2022 yakni sebesar 65,9 persen.

Baca juga: LSI: 51,8 Persen Masyarakat Minta Pejabat Terlibat Mafia Minyak Goreng Dihukum Seumur Hidup

"Mayoritas masyarakat puas. Sebanyak 9,2 persen sangat puas, 58,4 persen cukup puas," ungkap Djayadi.

Menurut Djajadi, tidak meningkatnya kepuasan masyarakat terhadap kinerja Jokowi adalah penanganan kasus mafia minyak goreng.

Selain kasus mafia minyak goreng, kenaikan harga juga menjadi penyebab stagnannya tingkat kepuasan masyarakat terhadap kerja pemerintah.

Baca juga: Suhu tahunan bumi diperkirakan naik hingga 1,5 derajat Celsius selama lima tahun ke depan

"Kasus minyak goreng itu adalah salah satu peristiwa yang dirasakan publik dan membuat masyarakat menilai kinerja presiden lebih negatif," kata Djayadi.

Seperti diketahui, survei ini dilakukan pada 10-14 Mei dengan metode random digit dialing (RDD) atau wawancara via telepon pada 1.273 responden di seluruh Indonesia.

Survei ini menargetkan Warga Negara Indonesia (WNI) berusia 17 tahun lebih yang sudah menikah dan memiliki nomor telepon.

Margin of error survei ini sebesar 2,8 persen dengan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini