- Menjalani gaya hidup yang sangat tidak aktif: penurunan tingkat kebugaran telah dikaitkan dengan hipertensi.
- Hidup dengan diabetes dan/atau sindrom metabolik: Individu yang didiagnosis diabetes atau sindrom metabolik memiliki risiko lebih tinggi terkena hipertensi.
- Asupan natrium tinggi : Ada hubungan kecil antara asupan natrium tinggi harian (lebih dari 1,5ga hari) dan hipertensi.
Jika dokter mendiagnosis Anda hipertensi primer, perubahan gaya hidup dapat membantu mengurangi tekanan darah tinggi Anda.
Jika perubahan gaya hidup saja tidak cukup, atau jika perubahan itu berhenti efektif, dokter Anda mungkin akan meresepkan obat.
Baca juga: Manfaat Aprikot bagi Kesehatan: Menyehatkan Jantung hingga Mengurangi Risiko Stroke
2. Hipertensi Sekunder
Hipertensi sekunder sering terjadi secara cepat dan dapat menjadi lebih parah daripada hipertensi primer.
Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan hipertensi sekunder meliputi:
- Penyakit ginjal;
- Apnea tidur obstruktif;
- Kelainan jantung bawaan;
- Masalah dengan tiroid Anda;
- Efek samping obat;
- Penggunaan obat-obatan terlarang;