TRIBUNNEWS.COM - Panglima Komandan Patriot Revolusi (Kopatrev), Petrodes Mega Keliduan menginginkan politisi PDIP, Ruhut Sitompul agar dihukum maksimal terkait unggahan meme Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang mengenakan pakaian adat Papua.
Petrodes pun menegaskan jika hukuman yang dijatuhkan kepada Ruhut tidak maksimal, maka dirinya akan terus mengajukan banding.
“Kita lihat saja kelanjutannya, yang pasti saya maju terus. Kalau perlu saya kejar sampai dapat hukuman maksimal.”
“Kalau hanya dihukum ala kadarnya, saya akan banding terus,” katanya ketika dihubungi Tribunnews, Minggu (22/5/2022).
Baca juga: Ruhut Sitompul Minta Maaf setelah Dihujat Habis-habisan lantaran Unggah Meme Anies Baswedan
Baca juga: Ruhut Sitompul Dipolisikan karena Unggah Meme Anies Berbaju Papua, PDIP Membela: Apa yang Dilanggar?
Alasan tersebut lantaran Ruhut justru dinilai menghina Petrodes selaku pelapor terkait kasus ini.
“Karena orang ini sudah tidak merasa bersalah malah merespon dengan mengolok-olok pelapor, dalam hal ini saya,” ungkapnya.
Petrodes juga mengaku usai melakukan pelaporan terhadap Ruhut, dirinya disebut dengan istilah ‘pesong’ yang berarti gila.
Hinaan tersebut disampaikan oleh Ruhut melalui akun Twitter pribadinya, @ruhutsitompul dan menautkan nama akun dari Petrodes yang bernama @MegaPKeliduan pada Sabtu (20/5/2022).
“Ha ha ha Rakyat Indonesia tercinta, mana ada yg dukung kau mega jgn gr gede rasa nanti sebentar lagi kau bisa pesong (gila) Shalom MERDEKA,” tulis Ruhut.
Cuitan itu pun dibalas oleh Petrodes dengan menuliskan ‘Baik’ dan diikuti emoji ibu jari.
Terkait dugaan penghinaan ini, Petrodes mengaku tidak akan melaporkannya kepada pihak berwenang.
“Tidak (tidak melaporkan Ruhut). Kalau urusan dia mengolok-olok saya, tidak saya pikir. Tapi kalau urusan rasismenya, akan saya kejar.”
“Bahkan sampai dapat hukuman maksimal,” jelasnya.
Sementara mengenai pelaporan Petrodes terhadap Ruhut, dirinya mengatakan melakukan polling di akun Twitter pribadinya pada Sabtu kemarin.