TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 16 negara telah melaporkan adanya temuan penyakit cacar monyet atau monkeypox virus.
Dengan temuan ini, maka pemerintah diminta segera lakukan edukasi dan upaya antisipasi.
Untuk itu, Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher meminta pemerintah menyiapkan langkah-langkah antisipasif penyebaran cacar monyet sejak dini.
Meskipun, penyakit ini belum pernah ditemukan di Indonesia.
"Pemerintah harus segera menyiapkan langkah pencegahan dan penanggulangan penyakit dengan gejala demam, ruam kulit melepuh menjadi lenting dan pembengkakan kelenjar getah bening di ketiak," kata Netty dikutip dalam laman resmi dpr.go.id.
Menurut Netty, edukasi tentang penyakit cacar monyet kepada masyarakat juga perlu ditingkatkan.
"Jelaskan gejalanya, penyebabnya hingga cara mencegah dan mengobatinya."
"Masyarakat harus mendapatkan informasi akurat terkait munculnya cacar monyet."
"Jangan sampai penyakitnya sudah di depan mata, sementara masyarakat mendengar namanya saja belum pernah," tambah Netty.
Pemantauan lebih dini, kata Netty, harus terus dialkukan agar dapat menekan terjadinya penyebaran virus ini ke masyarakat.
"Kita perlu tahu, hal apa yang sudah dilakukan negara-negara tersebut dalam menghadapi kasus cacar monyet."
"Misalnya Amerika Serikat yang mengidentifikasi penyakit cacar monyet dengan sistem berjenjang atau Belgia yang menerapkan sistem karantina bagi penduduk yang terkena, atau seperti Spanyol yang menutup tempat yang diduga jadi sumber penyebaran cacar monyet."
"Jangan menunggu ada pasien dengan cacar monyet yang berobat ke faskes," lanjut Netty.
Data Penemuan Terbaru