Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan pertukaran aset kripto Indodax menjalin kerjasama dengan Jangjo, perusahaan start up manajemen sampah modern sekaligus untuk menciptakan budaya ramah lingkungan.
Kerjasama antara kedua perusahaan ini, ditandai dengan penandatanganan MoU di kantor Indodax di Jakarta.
CEO Indodax Oscar Darmawan mengatakan perusahaannya berupaya untuk menerapkan prinsip Environmental, Social, dan Governance (ESG), khususnya di bidang lingkungan dan kini sedang hangat dibicarakan.
“Isu mengenai Environmental, Social, dan Governance (ESG) ini sedang santer terdengar belakangan ini. CSR Indodax berfokus pada isu lingkungan dengan agendanya yaitu pengangkutan sampah pilah dari kantor Indodax untuk kemudian dapat dibawa oleh pihak Jangjo untuk proses daur ulang,” ujar Oscar, Jumat (25/5/2022).
Baca juga: Krisis Sampah Plastik, Peran Aktif Korporasi Penting untuk Wujudkan Target Pemerintah
Joe Hansen, CEO sekaligus salah satu pendiri dari Jangjo mengatakan, kerjasama ini dibangun karena latar belakang yang kuat terkait isu sampah nasional.
Berdasar data yang dihimpun dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyebutkan total sampah nasional pada tahun 2021 mencapai 68,5 juta ton dimana 17 persen nya (11,6 juta ton) merupakan jenis sampah plastik.
“Pengelolaan yang belum optimal dan sampah yang tidak terpilah, membuat sampah semakin menumpuk di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Di Jabodetabek sendiri, saya melihat TPA Bantargebang akan melebihi kapasitas tampung dalam waktu dekat. Kita perlu bergerak bersama – sama untuk menyelesaikan masalah ini, sesederhana dengan mulai memilah," ujarnya.
“Kami percaya perusahaan tidak hanya sekedar mengejar profit semata. Perusahaan yang baik adalah perusahaan yang juga peduli kepada lingkungan dan peduli kepada social di sekitarnya," imbuh Oscar Darmawan.
Joe Hansen berharap kerjasama ini bisa terjalin untuk jangka panjang.
“Kita tahu ancaman penuhnya TPA sudah di mata, kami berharap semakin banyak perusahaan lain yang ikut gerakan ini sehingga masalah sampah bisa kita atasi bersama,” kata dia.