1. Exit Strategy to Support Recovery
Agenda ini membahas bagaimana G20 melindungi negara-negara yang masih menuju pemulihan ekonomi (terutama negara berkembang) dari efek limpahan (spillover) exit policy yang diterapkan oleh negara yang lebih dahulu pulih ekonominya (umumnya negara maju).
2. Adressing Scarring Effect to Secure Future Growth
Agenda ini bertujuan mengatasi dampak berkepanjangan (scarring effect) krisis dengan meningkatkan produktivitas dan pertumbuhan jangka panjang, memperhatikan ketenagakerjan, rumah tangga, sektor korporasi, dan sektor keuangan.
3. Payment System in Digital Era
Agenda ketiga yaitu membahas standar pembayaran lintas batas negara (CBP), serta prinsip-prinsip pengembangan CBDC (General Principles for Developing CBDC).
4. Sustainable Finance
G20 tahun 2022 juga akan membahas risiko iklim dan risiko transisi menuju ekonomi rendah karbon, dan sustainable finance (keuangan berkelanjutan) dari sudut pandang makroekonomi dan stabilitas keuangan
5. Financial Inclusion: Digital Financial Inclusion & SME Finance
Agenda kelima yaitu memanfaatkan open banking untuk mendorong produktivitas dan mendukung ekonomi dan keuangan inklusif bagi underserved community yaitu wanita, pemuda, dan UMKM, termasuk aspek lintas batas.
6. International Taxation
Selain itu, G20 tahun 2022 juga membahas perpajakan internasional, utamanya terkait dengan implementasi Framework bersama OECD/G20 mengenai strategi perencanaan pajak yang disebut Base Erotion and Profit Shifting (BEPS).
Manfaat Menjadi Negara Anggota G20 bagi Indonesia
Indonesia sebagai negara berkembang di Asia Tenggara mendapat berbagai manfaat dari forum multilateral ini.