Atas kondisi tersebut, Ujang menilai memang sedang ada ketidakharmonisan antara Jokowi sebagai Presiden RI dengan Megawati Soekarnoputri yang merupakan mantan Presiden RI.
Ujang beranggapan, kondisi tersebut tercipta karena adanya perbedaan kepentingan di antara keduanya.
"Misalkan soal Jokowi 3 periode. Megawati dan PDIP menolak, sedangkan Jokowi mau tapi malu," kata Ujang.
Ujang menambahkan, dengan begitu, maka dirasa tidak tepat jika kerenggangan antara Jokowi dan Megawati disebabkan karena ada pihak yang ingin menjauhkan.
Ilmuwan Politik itu lebih sepakat, kalau kondisi ini terjadi karena Jokowi dan Megawati berbeda kepentingan.
"Mungkin karena hubungannya sedang tak baik, maka muncul persepsi dari Bambang Pacul, bahwa seolah-olah Jokowi dan Megawati dijauhkan," ucapnya.
"Saya melihat bukan dijauhkan, tapi jauh sendiri saja, karena kepentingan yang berbeda," tukas Ujang.
Baca juga: Jokowi Pakai Baju Adat Ende saat Kunjungi Taman Renungan Bung Karno, Tempat Lahirnya Pancasila
Sebelumnya, Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Bidang Pemenangan Pemilu Bambang Wuryanto melihat, ada indikasi kuat hubungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri ingin dijauhkan.
Hal itu disampaikannya merespons isu keretakan hubungan antara Megawati dengan Jokowi.
"Ini kan ada indikasi, saya tidak mau mengatakan fakta ini. Ada indikasi kuat hubungan antara Pak Jokowi dengan ibu mau dijauhkan, itu sudah terjadi sejak lama, ini pengulangan, ini replay lagi," kata Bambang, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (31/5/2022).
Isu keretakan hubungan kedua tokoh itu berhembus usai Jokowi memberi sinyal dukungan terhadap Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk Pilpres 2024, pada saat berpidato di Rakernas V Projo beberapa waktu lalu.
Ditambah, dengan ketidakhadiran Megawati dan Ketua DPR RI Puan Maharani di pernikahan adik Jokowi, Idayati dengan Ketua Mahkamah Konstitusi Anwar Usman.
"Ini saya kasih bocoran kata-kata Ibu ketua Umum, gini ngomong di antara kader nih. Pak Jokowi itu dilahirkan oleh PDI Perjuangan, dari rahim PDI Perjuangan, dan dibidani oleh Bu Megawati Soekarnoputri ketua umum. Itu kata ibu (Megawati)," ujar Bambang Pacul, sapaan akrab Bambang Wuryanto.
"Pak Jokowi sendiri pernah ngomong sama saya, 'saya sama ibu itu sama seperti anak dan orang tua'. Ini harus dipahami karena Pak Jokowi adalah orang Solo, Bambang Pacul juga orang Solo, Kota Solo adalah kota budaya, karena di kota kecil ini yang hanya ada lima kecamatan ini muncul ada dua kerajaan," imbuhnya.