TRIBUNNEWS.COM - Pengamat Intelejen dan Terorisme, Ridlwan Habib mengungkapkan pola rekrutmen yang digunakan kelompok Khilafatul Muslimin untuk mencari anggota baru.
Ridlwan mengatakakan, secara umum Khilafatul Muslimin ini akan melakukan safari Ummul Quro.
Ummul Quro ini adalah unit yang terdiri dari 7-10 orang anggota Khilafatul Muslimin.
Kemudian mereka bertanggung jawab untuk mencari anggota baru lewat safari Ummul Quro tersebut.
Baca juga: Soal Kemunculan Kelompok Khilafah, Projo: Musuh Negara
"Secara umum mereka ini melakukan Safari Ummul Quro, namanya Ummul Quro itu unit antara 7-10 orang. Mereka ini bertanggung jawab untuk mencari anggota baru," kata Ridlwan dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Rabu (8/6/2022).
Ridlwan menambahkan, biasanya mereka melakukan rekrutmen dengan berkeliling membawa selebaran.
Bisa juga dengan pendekatan personal atau yang biasa dikenal dengan istilah Dakwah Fardiyah.
"Mereka berkeliling dengan selebaran, dengan pendekatan personal atau istilahnya dakwah fardiyah, man to man approach," terangnya.
Baca juga: Polda Metro: Khilafatul Muslimin Berniat Ingin Ganti Pancasila dengan Ideologi Khilafah
Selain itu Ridlwan menurutkan, Khilafatul Muslimin terkadang juga melakukan rekrutmen dengan mengikuti pengajian umum.
Selanjutnya mereka melihat peserta pengajian yang kritis dan kira-kira mempunyai semangat untuk bisa dijadikan anggota.
"Bisa juga mereka masuk di pengajian umum lalu melihat peserta yang kira-kira kritis, peserta yang kira-kira punya semangat, lalu mereka follow up," ungkap Ridlwan.
Baca juga: Polda Metro Jaya Sebut Khilafatul Muslimin Sebarkan Ideologi Khilafah Lewat YouTube hingga Buletin
BNPT Ungkap Pola-pola Penyebaran Ideologi Khilafah oleh Khilafatul Muslimin
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, pemimpin tertinggi Khilafatul Muslimin Abdul Qadir Baraja telah ditangkap aparat kepolisian di Kota Bandar Lampung pada Selasa (7/6/2022).
Tak hanya sekadar konvoi Khilafah yang mereka gelar beberapa waktu lalu, tapi Khilafatul Muslimin nyata-nyata memiliki agenda terselubung untuk mengganti ideologi Pancasila dengan ideology khilafah.