TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sofyan Djalil mengajak jajaran staf dan pejabat eselon I di Kementerian Agraria Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) santap siang sebelum dirinya dicopot sebagai Menteri ATR/Kepala BPN oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dalam momen santap siang bersama itu, mereka menikmati menu mi aceh. “Makan siang aja. Karena Pak Sofyan Djalil ini orang Aceh, kita makan Mi Aceh. Saya juga ikut makan,” kata staf khusus Sofyan Djalil, Teuku Taufiqulhadi kepada wartawan, Rabu (15/6/2022).
Sofyan kemarin dicopot dari jabatan Menteri ATR/Kepala BPN oleh Presiden Jokowi. Posisinya digantikan oleh mantan Panglima TNI Hadi Tjahjanto.
Taufiq menceritakan kegiatan makan siang bersama itu juga obrolam ringan.
Dalam obrolan itu Sofyan berpesan kepada jajarannya.
“Pesannya menurut beliau, Pak Hadi (Tjahjanto) ini kan orang yang sangat berjasa. Kenapa sangat penting, karena beliau ini orang di balik bagaimana mengamankan Pak Jokowi,” kata Taufiq.
Baca juga: 2 Menteri yang Dicopot Hasil Reshuffle: Menteri ATR/BPN Sofyan Djalil dan Mendag Muhammad Lutfi
Taufiq menambahkan Hadi juga orang yang cocok menggantikan Sofyan karena banyak terlibat di pemerintahan, seperti masalah Covid-19.
Selain itu, Hadi dinilai kompeten memahami permasalahan, sehingga dipilih Presiden Jokowi menjadi Menteri ATR/Kepala BPN.
“Jadi dia mengatakan bahwa berikutnya adalah tetap saja dipertahankan dan pasti Pak Hadi akan mendukungnya. Karena beliau ini adalah orang yng commited terhadap pemerintahan Pak Jokowi untuk menjadi lebih baik,” tuturnya.
Terkait pencopotan Sofyan sebagai menteri, Taufiq menyebut tak ada hal yang luar biasa.
Ia mengatakan perombakan reshuffle adalah hal yang lumrah, hak prerogatif presiden dengan mekanisme yang sudah ditetapkan.
“Pergantian itu telah berlangsung sebagaimana mekanisme yang ditetapkan presiden. Jadi tidak ada sesuatu yang luar biasa di dalam konteks reshufflle tersebut. Sepenuhnya adalah memang di bawah kendali presiden,” kata Taufiq.
Dia pun menyambut baik jika Sofyan digantikan oleh Hadi.
Menurut dia, siapapun menterinya pasti akan melanjutkan program yang telah berjalan sebelumnya.