Surveilans epidemiologi akan terus dilakukan oleh Pemerintah, untuk memantau perkembangan varian baru sekaligus melakukan analisis varian baru dari berbagai negara untuk kedepannya dapat mengambil langkah kebijakan yang tepat.
Dan sesuai pembelajaran dalam menghadapi varian baru di masa lalu, maka wajib bagi seseorang meningkatkan kesadaran pribadi menjalankan protokol kesehatan.
Terapkan sesuai peraturan yang berlaku dan segera vaksinasi bagi yang belum.
Karena para ahli bersepakat bahwa vaksin masih cukup efektif meningkatkan perlindungan dari beberapa varian baru.
"Kita tentunya berharap, tidak terjadi kenaikan kasus yang signifikan walaupun ditemukannya varian baru. Karena pada prinsipnya kasus yang terjaring akan melalui prosedur isolasi sampai dinyatakan negatif/sembuh," jelas Wiku.
Gejala Omicron BA.4 dan BA.5
Kementerian Kesehatan mencatat, sudah ada 8 kasus subvarian BA.4 (2 orang) dan BA.5 (6 orang).
Tidak hanya orang dewasa, anak-anak pun bisa terinfeksi virus ini.
"Sepanjang dia punya reseptornya pasti bisa (menular). Jadi tidak ada bedanya antara anak-anak dengan dewasa," ujar Ketua Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) dr Erlina Burhan, SpP(K), Minggu (12/6/2022).
Varian Omicron, kata Erlina, dikatakan memiliki masa inkubasi yang singkat yakni sekitar satu sampai tiga hari.
Pasien yang telah terpapar varian Omicron bisa mengalami sejumlah gejala antara lain:
- Batuk (85 persen)
- Kelelahan (65 persen)
- Hidung tersumbat (59 persen)