Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh mengatakan, siap mengedepankan sikap rasional dalam memutuskan siapa yang akan diusung sebagai Calon Presiden (Capres) dari Partai NasDem.
Karena, Surya Paloh menyadari besarnya pertanggungjawaban sebagai pemimpin partai dan sebagai sosok yang memilki hak untuk mengusung capres.
Ia juga akan menyiapkan hati dan merenungkan sosok yang benar-benar memikirkan bangsa Indonesia, ke depan.
Hal itu disampaikan Surya Paloh dalam pembukaan Rakenas Pastai NasDem di Balai Sidang Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Rabu (15/6/2022) malam.
Baca juga: Dalam Usung Capres, Surya Paloh Sebut NasDem tak Ingin Membebek Hasil Survei
Baca juga: LSI Denny JA: Airlangga Tunjukan Tren Peningkatan Elektabilitas, Bersaing di Bursa Capres 2024
"Tentu saya harus merenung dan berkontemplasi, tentu saya harus berbicara dengan bahasa dan hati nurani yang paling dalam," kata Paloh.
"Tentu saya harus menggunakan tingkat objektifitas dan rasionalitas yang saya miliki untuk itu kita akan memilih yang terbaik insha Allah," tambahnya.
Paloh juga mengatakan, bahwa kepemimpinan dan nasib bangsa Indonesia merupakan tanggung jawab dari proses Pemilu 2024.
Maka dari itu, melalui Rakernas Partai NasDem yang digelar selama tiga hari ke depan ini, bisa memunculkan nama dan sosok yang benar-benar layak sebagai pemimpin.
"Kita yang akan menentukan masa depan bangsa ini dengan niat baik kita untuk itu kita akan mempertaruhkan segala resiko yang akan kita hadapi," ucap Paloh.
Baca juga: Rakernas NasDem Bakal Hasilkan 3 Nama Capres, Surya Paloh: Saya Akan Bicara Dengan Hati Nurani
Baca juga: Empat Ketum Parpol Jadi Menteri, Pengamat: Posisi Jokowi Makin Kuat Jadi King Maker 2024
Paloh juga menambahkan, bahwa gelaran Rakernas ini merupakan sarana bagi internal partai dalam membuka ruang demokrasi seluas-luasnya.
Apalagi, semua pihak tidak hanya pada Ketua Umum partai politik, Kepala Daerah atau para menteri untuk menjadi seorang Capres.
Partai NasDem, katanya, juga tidak mengikuti tren beberapa lembaga survei dalam mengusung Capres 2024.
"Ini juga menunjukkan bahwa Partai Nasdem tidak selalu membebek pada hasil-hasil survei dalam menentukan capresnya," jelasnya.