News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

NasDem Soal Eks Gubernur Banten Wahidin Halim Hengkang dari Demokrat: Karpet Biru Kita Kasih

Penulis: Reza Deni
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Ketua Umum DPP Partai Nasdem, Ahmad Ali, memberikan tanggapan terkait hengkangnya eks Gubernur Banten Wahidin Halim dari Partai Demokrat.

Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai NasDem membenarkan mantan Gubernur Banten Wahidin Halim bergabung dengan Partai Nasdem setelah hengkang dari Partai Demokrat.

Wakil Ketua Umum NasDem Ahmad Ali mengatakan partainya bersedia menerima Wahidin, karena NasDem memiliki program Indonesia Memanggil.

"Program Indonesia Memanggil itu siapa aja. Tokoh sekelas beliau mau gabung sama NasDem. Karpet biru kita kasih," kata Ali kepada wartawan di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jumat (17/6/2022).

Namun, dikatakan Ahmad, saat itu Wahidi masih ada di Partai Demokrat, dan rasanya tak baik melakukan hal tersebut.

"Tapi dia menyatakan bahwa dia minta bergabung dengan kita dan dia menyatakan sudah tidak memiliki keanggotaan di partai politik," ujar dia.

Menurut Ahmad, Wahidin tahu bahwa NasDem punya masa depan yang baik, dan pihaknya membuka opsi mengakomodasi Wahidin untuk Pileg 2024.

Baca juga: Profil Wahidin Halim, Mantan Gubernur Banten yang Pindah dari Demokrat ke Nasdem

"Sekelas Wahid masa kita enggak akomodir sih, iya kan, Nasdem gada kursi. Lah dia melihat Nasdem semakin hari semakin baik, tertariklah dia," kata dia.

Sebelumnya, eks Gubernur Banten Wahidin Halim menghadiri acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai NasDem di Jakarta.

Wahidin mengaku sudah pindah dari Partai Demokrat ke NasDem.

Baca juga: Kepindahan Wahidin Halim ke NasDem Dikaitkan dengan Pilgub Banten, Begini Respons Demokrat

Alasan perpindahan dari Partai Demokrat dia sebut sebagai langkah politik

"Sebagai langkah strategi politik Pemilu 2024 nanti, saya harus punya kendaraan politik," kata Wahidin dalam keterangannya, Kamis (16/6/2022).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini