Ia menambahkan, sangat ironis ketika berbagai Proyek besar diarahkan Jokowi ke Jawa Tengah selama ini seperti Pembangunan Pabrik Semen Rembang, Pembangunan Pembangkit Listrik di Batang, Pembangunan Kawasan Industri di Semarang Barat, hingga Pembangunan Waduk beberapa tempat.
"Ternyata uangnya masuk di kantong kaum elit. Contoh bantuan Sosial dari kementerian sosial pembelian Godiback yang dikuasai salah satu konglomerat menyebabkan usaha hancur."
Data BPS Ungkap Angka Kemiskinan di Jakarta Naik
Sementara itu BPS merilis data angka kemiskinan di Jakarta naik selama lima tahun dipimpin Anies.
Menukil data BPS, ada peningkatan jumlah warga miskin di Jakarta sebanyak 105.160 orang atau naik 0,89 persen pada periode 2017-2021.
Adapun jumlah warga miskin pada periode September 2017 tercatat sebanyak 393.130 orang atau 3,78 persen.
Angka ini meningkat pada periode September 2021 menjadi 498.290 atau 4,67 persen.
Di awal masa kepemimpinan Gubernur Anies Baswedan, angka kemiskinan di DKI Jakarta sejatinya turun.
Pada periode September 2018, angka kemiskinan di DKI turun jadi 3,55 persen atau 372.260 orang.
Kemudian, angka ini turun lagi pada periode September 2019 menjadi 362.300 orang atau 3,42 persen.
Angka kemiskinan baru melonjak tajam saat pandemi Covid-19 melanda Jakarta pada 2020 lalu.
Pada periode Maret 2020, angka kemiskinan naik signifikan menjadi 4,53 persen atau bertambah menjadi 480.860 orang.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria pun mengakui angka kemiskinan naik signifikan.
Orang nomor dua di DKI ini menyebut, peningkatan ini terjadi akibat hantaman pandemi Covid-19.