Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, hubungannya dengan Ketua DPD PDI Perjuangan Jateng Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul baik-baik saja.
Menurut Ganjar, dirinya sudah kenal lama akan sosok Ketua DPP PDIP Bidang Pemenangan Pemilu tersebut. Menurutnya, tak ada yang berubah dengan Bambang Pacul.
“Itu biasalah, namanya juga seperti ramalan cuaca. Kadang hujan, kadang panas. Mas Pacul di UGM teman saya, senior saya. Dulu bareng di kesekjenan bareng saya, di Badiklat bareng saya, di fraksi bareng saya, jadi biasa saja buat saya,” kata Ganjar di sela-sela Rakernas II PDIP, di Sekolah Partai Lenteng Agung, Jakarta, Rabu (22/6/2022).
Menurut Ganjar, apa yang terjadi di Rakernas adalah membangun kekompakan sebagaimana arahan dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk bekerja turun ke bawah bersama rakyat.
“Targetnya ya kita semua mesti bekerja, sesimpel itu saja. Dan semua tersenyum,” kata Ganjar.
Baca juga: Makna Salam Komando Ganjar Pranowo dan Bambang Pacul di Acara Rakernas PDIP, Ini Respons Keduanya
Ia pun menegaskan, Rakernas II PDIP ini adalah lebih untuk bagaimana menjalankan program-program baik untuk masyarakat, yang beriringan dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Agar tugas kawan-kawan di tiga pilar itu juga ritmenya sama dengan pemerintahan Pak Jokowi, sehingga kalau target-target itu dicapai, ternyata kekuatan partai dahsyat,” jelas Ganjar.
Diketahui, Ganjar dan Bambang Pacul kerap disebut berseberangan dalam dukungan politik.
Hubungan keduanya juga kerap disebut tak akur dalam urusan politik.
Baca juga: Begini Respon Ganjar Pranowo Maknai Salam Komando dengan Bambang Pacul
Bambang Pacul yang merupakan Sekretaris Fraksi PDI-P DPR itu diketahui sempat menyebut Ganjar keterlaluan atau dalam bahasa Jawa 'kemajon'.
Pernyataan itu disampaikan Bambang ketika ditanya soal alasan Ganjar tidak diundang di acara internal partai. Salah satunya pada HUT PDI-P ke-48 di Panti Marhaen Semarang.
Pacul mengungkapkan, tak diundangnya Ganjar karena dia dinilai kelewat berambisi untuk Pilpres 2024.
"Tidak diundang! (Ganjar) wis kemajon (kelewatan). Yen kowe pinter, ojo keminter (Kalau kamu pintar, jangan sok merasa pintar)," kata Bambang.
Pacul juga mengaku telah memberi kode teguran kepada Ganjar, namun tidak digubris. Ia juga menyebut barisan pendukung Ganjar sebagai kader celeng.
Sebutan itu disampaikan menanggapi adanya deklarasi Ganjar sebagai calon presiden 2024 oleh sejumlah kader PDI-P pada medio November 2021.