Dalam unggahannya Holywings menyebut pengunjung bernama Muhammad dan Maria bisa mendapat alkohol dengan dibuktikan KTP dan kartu identitas lain.
Namun promo alkohol gratis tersebut hanya berlaku untuk minum di tempat.
Unggahan Holywings soal promo tersebut ramai karena dianggap menistakan agama.
Pasalnya Holywings menggunakan nama Nabi Muhammad dan Bunda Maria dalam mempromosikan minuman beralkohol.
Diketahui Nabi Muhammad adalah sosok nabi yang dihormati di Agama Islam, sama halnya sosok Bunda Maria yang juga dihormati di agama Kristen.
Buntut dari unggahannya tersebut, pihak manajemen Holywings pun meminta maaf melalui media sosial Instagram.
Holywings menyebut telah menindaklanjuti pihak promosi yang telah membuat promo alkohol gratis bagi yang bernama Muhammad dan Maria tersebut.
Tak hanya itu, Holywings mengaku, promosi tersebut dibuat tanpa sepengetahuan manajemen.
Holywings pun berjanji akan memberikan sanksi yang berat bagi tim pembuat promosi tersebut.
"Terkait dengan viralnya unggahan kami (Holywings Indonesia) menyangkut promosi dengan menggunakan nama 'Muhammad dan Maria,' kami telah menindak lanjuti pihak tim promosi yang membuat promosi tersebut tanpa sepengetahuan manajemen Holywings Indonesia dengan sanksi yang berat," tulis manajemen Holywings Indonesia dalam unggahannya.
Lebih lanjut Holywings juga mengaku tidak bermaksud mengaitkan unsur agama ke bagian promosinya.
Untuk itu Holywings pun menyampaikan permohonan maafnya kepada seluruh masyarakat Indonesia.
Holywings juga berjanji akan memperbaiki masalah ini dan menjadi lebih baik lagi ke depannya.
"Tidak sampai maksud hati kami untuk mengaitkan unsur agama ke dalam bagian dalam promosi kami. Oleh karena itu kami meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat Indonesia."
"Terimalah permohonan maaf kami dan izinkanlah kami untuk memperbaiki hal ini serta menjadi lebih baik lagi ke depannya," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Faryyanida Putwiliani)(Kompas.com/Rahel Narda Chaterine/Tria Sutrisna)
Artikel lain terkait Kontroversi Holywings