Ia juga akan menemui Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow, Rusia.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan kunjungan tersebut dilakukan dalam situasi yang tidak normal.
"Kunjungan ke dua negara ini merupakan kunjungan yang dilakukan dalam situasi yang tidak normal," kata Menlu dalam konferensi pers daring, Rabu (22/6).
Meskipun dalam situasi tidak normal, sebagai Presiden G20 dan salah satu anggota Champion Group dari Global Crisis Response Group yang dibentuk Sekjen PBB, Presiden memilih untuk mencoba berkontribusi terutama dalam menangani krisis pangan yang diakibatkan peperangan antar kedua negara.
"Tidak memilih untuk diam," kata Retno.
Bila kunjungan tersebut terlaksana, Presiden Jokowi akan menjadi presiden pertama di Asia yang mengunjungi kedua negara pasca konflik.(tribun network/fik)