TRIBUNNEWS.COM - Kementrian Agama menetapkan menetapkan 1 Dzulhijjah 1443 H jatuh pada Jumat (1/7/2022).
Memasuki bulan Dzulhijjah tentunya terdapat sederet ibadah yang dianjurkan untuk dikerjakan.
Salah satu diantaranya ialah puasa sunnah di sembilan hari pertama bulan tersebut.
Namun, hal itu menjadi pertanyaan bagi sejumlah orang, ketika ingin puasa sunnah Dzulhijjah akan tetapi juga berkeinginan mengganti puasa Ramadhan.
Baca juga: Puasa Dzulhijjah Dikerjakan Mulai Jumat 1 Juli 2022, Ini Bacaan Niatnya
Lantas bolehkah puasa Dzulhijjah digabung dengan ganti puasa Ramdhan atau Qadha?
Wakil Dekan 3 Fakultas Ushuluddin dan Dakwah IAIN Ponorogo Iswahyudi memberi penjelasan.
Ia mengatakan, diperbolehkan bagi mereka yang ingin berpuasa Dzulhijjah dan diniati dengan puasa Qadha.
"Kalau mereka sedang tidak haji bisa laksanakan puasa dari tanggal 1-9, kalau tidak sempat, minimal ia puasa tanggal 9 Dzulhijjah,"
"Yang kemudian jadi pertanyaan jika ia punya utang puasa. Nah para ulama mengatakan, diperbolehkan untuk dia puasa 9 Dzulhijjah puasa Arafah diniati dengan puasa Qadha, jadi niatnya gabung"
"Kalau misalkan dia niat meng-qadha bertepatan dengan tanggal 9 ia pun mendapat pahala sunnah puasa Arafah," kata Iswahyudi dalam Program Oase, Tribunnews, yang dikutip Kamis (30/6/2022).
Puasa Dzulhijjah dianjurkan dilaksanakan mulai tanggal 1 hingga 7 Dzulhijjah.
Selain puasa Dzulhijjah, juga ada puasa Tarwiyah yang dilakukan di tanggal 8 Dzulhijjah dan puasa Arafah pada 9 Dzulhijjah.
"Puasa di bulan Djulhijjah itu ada tiga puasa ,pertama puasa Dzuhijjah dari tanggal 1-7, kemudian puasa Tarwiyah, tanggal 8, dan terakhir puasa Arafah itu tanggal 9," katanya.
Kutamaan Puasa Dzulhijjah .