News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Polisi Tembak Polisi

Deretan Jawaban Polisi soal Kejanggalan dalam Kasus Baku Tembak di Rumah Irjen Ferdy Sambo

Penulis: Daryono
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Polisi kembali menggelar olah TKP di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo terkait baku tembak antar ajudannya yakni Bharada E dan Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J hingga tewas, Rabu (13/7/2022). Polisi memberi jawaban atas kejanggalan yang dilontarkan sejumlah pihak.

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini deretan jawaban polisi atas sejumlah kejanggalan dalam kasus tewasnya Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J di rumah dinas Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo, Jumat (8/7/2022). 

Brigadir J tewas setelah baku tembak dengan Bharada E. 

Keduanya merupakan pengawal Irjen Ferdy Sambo. 

Sejumlah pihak melontarkan kejanggalan dalam kasus baku tembak di rumah Irjen Ferdy Sambo di Duren Tiga, Pancoran Mas, Jakarta Selatan. 

Baca juga: Polisi Datangi Rumah Ketua RT Ferdy Sambo yang Sempat Geram karena Tak Dapat Laporan Baku Tembak

Terbaru, kejanggalan diungkap oleh Ketua RT 05 RW 01 Duren Tiga, Mayjen Pol (Purn) Seno Sukarto. 

Mulai dari soal penggantian decoder CCTV hingga tidak adanya ambulans dalam evakuasi jenazah.

Terkait tudingan kejanggalan itu, polisi memberikan jawaban.

Berikut deretan jawaban yang diberikan polisi:

1. Soal penggantian decoder CCTV

Penggantian decoder CCTV ini diungkap oleh Seno Sukarto pada Rabu (13/7/2022).

Penggantian decoder dilakukan sehari setelah terjadinya insiden penembakan.

Lantaran terjadinya penggantian decoder itu, Seno Sukarto kesal karena tidak bisa memutar rekaman ulang peristiwa beberapa jam setelah kejadian.

Ketua RT 05 RW 01 di kawasan rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo, Irjen Pol (Purn) Seno Sukarto memberikan keterangan soal insiden baku tembak ajudan Irjen Pol Ferdy Sambo, Rabu (13/7/2022). (Tribunnews.com/Abdi Ryanda Shakti)

Baca juga: Profil Komjen Pol Agung Budi Maryoto, Ketua Tim Khusus Kasus Penembakan di Rumah Ferdy Sambo

Terkait hal ini, Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Budhi Herdi Susianto memberikan tanggapan. 

Kombes Budhi membenarkan jika decoder CCTV di Komplek Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan, diganti.

Decoder CCTV yang diganti itu merupakan decoder yang berada di pos satpam. 

"Decoder CCTV lingkungan yang ada di pos (satpam)," katanya saat dihubungi, Kamis (14/7/2022), sebagaimana diberitakan Tribunnews.com

Budhi menyebut decoder CCTV itu diganti lantaran decoder CCTV lama disita penyidik.

Sehingga decodernya perlu diganti yang baru agar dapat terus beroperasi.

Meski begitu, dia tidak merinci jumlah decoder maupun isi gambar yang disebut disita polisi.

2. Soal tak adanya ambulamns dalam evakuasi

Kejanggalan lain yang dilontarkan Seno Sukarto yakni terkait tidak adanya ambulans dalam evakuasi jenazah Brigadir J. 

Terkait hal ini, Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan memberi tanggapan. 

Ahmad Ramadhan enggan memberi penjelasan rinci. 

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan memberikan keterangan terkait tewasnya Brigpol Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J karena ditembak sesama anggota polisi berinisial Barada E, Senin (11/7/2022). (Tribunnews.com/Abdi Ryanda Shakti)

Baca juga: Mabes Polri Bakal Usut OTK yang Intimidasi Jurnalis saat Liputan di Rumah Irjen Ferdy Sambo

Ramadhan hanya mengatakan, ambulans diperuntukkan untuk membawa orang sakit. 

Selebihnya dikatakan Ramadhan akan ada penjelasan lebih lanjut.

"Ya ambulance kan mobil orang sakit, ini kan jenazah. Nanti kita sampaikan ya. Sama seperti yang dijelaskan Pak Kapolres saja ya," kata Ramadhan di kantor BNN, Kamis (14/7/2022) dilansir Tribun Jakarta

3. Polri persilahkan keluarga laporkan kejanggalan

Terkait kejanggalan yang ditemui oleh pihak keluarga, polisi mempersilahkan keluarga Brigadir J untuk melapor. 

Pihaknya berjanji untuk menindaklanjuti apabila keluarga membuat laporan polisi.

"Kita terima laporannya. Kita terima laporannya dan kita akan tindaklanjuti," kata Karopenmas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan di kantor Badan Narkotika Nasional, Kamis (14/7/2022), dikutip dari TribunJakarta

Menurutnya hingga kini tim gabungan yang dibentuk Polri untuk mengusut kasus penembakan di rumah Irjen Ferdy Sambo masih bekerja melakukan penyelidikan.

Baca juga: Imbas Kasus Dugaan Pelecehan Brigadir J, Istri Ferdy Sambo dan Anaknya Butuh Pendampingan Psikologis

Namun dia tidak merinci apakah ada target waktu untuk mengungkap kasus, hanya menjelaskan tim gabungan akan bekerja hingga tuntas.

"Ya nanti kita lihat ya, maksimal sampai tuntas. Tim khusus bekerja secepatnya dan sampai tuntas," ujar Ramadhan.

(Tribunnews.com/Daryono/Abdi Ryanda Sakti) (TribunJakarta/Bima Putra)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini