News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Perjalanan Hidup Adolf Hitler: Pemimpin Nazi Jerman yang Mati Bunuh Diri

Penulis: Widya Lisfianti
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dalam foto yang diambil pada 1942 ini terlihat Adolf Hitler bersama kekasihnya, Eva Braun. Keduanya kemudian menikah pada 29 April 1945 sebelum bunuh diri bersama sehari setelahnya. Simak perjalanan hidup Adolf Hitler, pemimpin Nazi yang bertanggung jawab atas kematian setidaknya 11 juta orang pada Perang Dunia II.

TRIBUNNEWS.COM - Adolf Hitler lahir pada 20 April 1889 di Braunau am Inn, Austria.

Ia merupakan anak dari Alois Hitler dan ibunya Klara.

Mengutip Britannica, ayah dari Adolf Hitler meninggal pada tahun 1903.

Kemudian, menyusul kematian ibunya pada 1907.

Sejak itu, Adolf pindah ke Vienna, bekerja sebagai buruh kasar dan pelukis cat air.

Pada tahun 1913 Hitler pindah ke Munich.

Baca juga: Israel Ungkap Putin Minta Maaf atas Pernyataan Menteri Luar Negerinya Soal Adolf Hitler

Disaring untuk dinas militer Austria pada Februari 1914, ia diklasifikasikan tidak layak karena kekuatan fisik yang tidak memadai.

Namun saat Perang Dunia I pecah, dia mengajukan petisi kepada Raja Bavaria Louis III untuk diizinkan melayani.

Suatu hari setelah mengajukan permintaan itu, dia diberitahu bahwa dia akan diizinkan untuk bergabung dengan Resimen Infanteri Cadangan Bavaria ke-16.

Baca juga: Menlu Rusia Sebut Adolf Hitler Berdarah Yahudi, Israel dan Ukraina Tersinggung

Setelah sekitar delapan minggu pelatihan, Hitler dikerahkan pada Oktober 1914 ke Belgia, di mana ia berpartisipasi dalam Pertempuran Ypres Pertama.

Adolf Hitler (thedailybeast)

Selama perang, ia terus berada di garis depan sebagai pelari markas.

Setelah Perang Dunia I berakhir, Hitler kembali ke Munich dan meneruskan kerjanya di militer Jerman.

Sebagai petugas yang jenius, dia memantau aktivitas Partai Buruh Jerman (DAP) dan mengadopsi banyak paham anti-Yahudi, nasionalis, dan anti-Marxisme.

September 1919, Hitler bergabung dengan DAP, mengubah namanya menjadi Nationalsozialistische Deutsche Arbeiterpartei (NSDAP), atau lebih sering disingkat dengan Nazi.

Hingga awal perang pada 1939, Hitler dan rezim Nazi-nya menerbitkan ratusan hukum dan peraturan untuk membatasi serta mengecualikan orang Yahudi sebagai bagian dari masyarakat Jerman.

Rezimnya menganiaya kaum homoseksual, menangkap sekitar 100.000 pria sepanjang 1933 hingga 1945.

Sepanjang Perang Dunia II, pada 1939-1945, Nazi dan kolaboratornya bertanggung jawab atas kematian setidaknya 11 juta orang, termasuk enam juta orang Yahudi.

Pembunuhan massal yang dilakukan oleh Nazi dikenal sebagai Holocaust.

Awal 1945, Hitler menyadari Jerman akan segera kalah dalam perang.

Pada tengah malam menuju 29 April 1945, Hitler menikahi kekasihnya, Eva Braun, di bunkernya di Berlin.

Khawatir tertangkap musuh, Hitler dan Braun bunuh diri sehari setelah pernikahan mereka.

Jasad mereka dibawa ke luar area yang dibom di Reich Cahncellery, di mana keduanya dimakamkan.

Berlin jatuh pada 2 Mei 1945.

Lima hari kemudian, pada 7 Mei 1945, Jerman menyerah tanpa syarat kepada Sekutu.

Kekalahan Hitler menandai berakhirnya dominasi Jerman dalam sejarah Eropa dan kekalahan fasisme.

Namun, konflik global dengan ideologi baru muncul, yaitu Perang Dingin, hadir sebagai akibat dari kehancuran yang ditimbulkan oleh Perang Dunia II.

(Tribunnews.com, Widya) (Kompas.com, Veronika Yasinta)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini