TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak 2.700 anggota jemaah haji gelombang pertama tiba di tanah air pada Jumat (15/7/2022) malam.
Jemaah haji yang sudah pulang ke Indonesia terbagi dalam 7 kloter dan 4 embarkasi.
Setibanya di Bandara Soekarno-Hatta, Banten, dilakukan pemeriksaan kesehatan terhadap jemaah haji.
Bagi jemaah haji yang sehat diberbolehkan langsung pulang ke rumah masing-masing.
Seperti jemaah haji yang sudah sampai di asrama Pondok Gede, Jakarta Timur.
Mereka sudah dicek kesehatannya ketika pertama kali sampai di Bandara Soekarno-Hatta.
Baca juga: Antisipasi Covid-19, Pemerintah Siapkan Skrining Kesehatan Berlapis dalam Kepulangan Jemaah Haji
"Untuk jemaaah haji yang sudah sampai di asrama Pondok Gede, Jakarta Timur yang mana saat pertama datang di Bandara Soekarno Hatta sudah dicek petugas. Dan juga jemaah yang sudah datang di asrama Pondok Gede ini, maka telah diluluskan proses screening kesehatan."
"Setibanya, jemaah di asrama haji, menerima air zam-zam sebanyak 5 liter dan langsung dijemput oleh keluarganya," kata Jurnalis Kompas.tv, Masni Rahmawati di asrama Pondok Gede, Sabtu (16/7/2022).
Masni menyebut, sebanyak 389 orang termasuk petugas yang datang di asrama Pondok Gede ini telah dinyatakan lulus screening tes kesehatan.
Sementara itu, bagi jemaah jemaah haji yang tidak lulus tes screening atau muncul gejala Covid-19 maka dirujuk ke rumah sakit dan diawasi petugas kesehatan.
Namun, bila tidak memunculkan gejala Covid-19 maka diperbolehkan pulang ke rumah dan melakukan pengawasan terhadap dirinya.
Dikutip dari Kompas.tv, Menteri Agama Ad Interim Muhadjir Effendy dan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi menyambut kedatangan jemaah haji kloter satu dari embarkasi jakarta-bekasi di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
Empat embarkasi tersebut, meliputi embarkasi Jakarta Pondok Gede sebanyak 780 anggota jemaah haji.
Kemudian, embarkasi Jakarta Bekasi 818 orang, embarkasi Solo 714 orang, dan embarkasi Padang sebanyak 393 orang jemaah haji.
Muhadjir mengatakan, tidak ada prosedur karantina bagi jemaah haji sekembalinya ke tanah air.
Meski demikian, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, menegaskan petugas kesehatan akan tetap memantau kesehatan jemaah haji yang tiba di bandara untuk mendeteksi jika ada jemaah yang terindikasi terpapar covid-19.
Adapun sebagai informasi, fase pemulangan jemaah haji Indonesia ke tanah air sudah dimulai.
Masa kepulangan jemaah haji ke tanah air akan berlangsung dalam dua gelombang, yakni gelombang pertama pada 15-30 Juli 2022.
Kemudian, gelombang kedua akan berlangsung pada 30 Juli-13 Agustus 2022.
Baca juga: Menteri Agama Sampaikan Salam Presiden Jokowi kepada Jemaah Haji Indonesia
Pemerintah Siapkan Langkah Antisipasi Skrining Kesehatan Jemaah Haji
Dikutip dari Setkab.go.id, jemaah haji gelombang pertama jemaah haji sudah tiba di Indonesia pada Jumat (15/7/2022) malam.
Pemerintah telah menyiapkan sistem skrining kesehatan berlapis sebagai langkah untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19.
Hal tersebut, disampaikan oleh Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru Reisa Broto Asmoro dalam keterangan persnya secara virtual, Jumat (15/07/2022).
“Skrining yang dimaksud adalah pengecekan suhu tubuh melalui thermal scanner dan thermal gun, pengecekan tanda dan gejala serta melakukan observasi terhadap jemaah di Asrama Haji Debarkasi,” tutur Reisa.
Lebih lanjut, Reisa menjelaskan, bila ditemukan jemaah dengan gejala demam atau menunjukkan potensi penyakit menular, maka akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dan tes Antigen.
“Jika hasilnya positif, akan dirujuk ke fasilitas isolasi terpusat untuk kasus tanpa gejala atau gejala ringan. Sementara yang bergejala sedang atau berat akan dirujuk ke rumah sakit rujukan Covid-19,” lanjutnya.
Di sisi lain, bagi jemaah yang dinyatakan sehat saat kedatangan dan observasi, maka dapat kembali ke rumah.
Meski demikian, ada imbauan untuk terus memantau kondisi kesehatannya selama 14 hari.
Reisa menambahkn, langkah antisipasi lain yang dilakukan, yakni Kementerian Kesehatan menginstruksikan seluruh rumah sakit untuk menyiapkan 10-30 persen kapasitas tempat tidur.
“Lalu juga menyiapkan sejumlah tempat isolasi mandiri terpusat, begitu pun penyiapan alkes (alat kesehatan), SDM, obat-obatan, dan APD,” jelas Reisa.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS)
Simak berita lainnya terkait Ibadah Haji 2022