Sebagai pesawat tempur, T 50i memiliki kelincahan, kepraktisan, dan kemampuan persenjataan untuk digunakan dalam misi multirole.
T-50i Golden Eagle sanggup bertempur di udara dan cukup mematikan untuk sasaran bawah dengan total kapasitas angkut persenjataan sekira 5 ton.
Selain itu, Golden Eagle T 50i sudah dilengkapi dengan persenjataan untuk berbagai misi.
Pesawat ini dilengkapi kanon gatling internal tiga laras General Dynamics 20 mm yang mampu menyemburkan 2.000 peluru per menit.
Kanon ini ditempatkan di sisi kiri kokpit, tepat di leading edge extension pesawat.
Ada lima external station pada bagian under fuselage, dan under wing, serta dua missile launcher rail pada wing tip untuk membawa semua jenis bom, rudal, ataupun roket.
T-50i Golden Eagle adalah pesawat tempur generasi keempat.
T-50i dilengkapi radar udara sehingga mampu mengubah misi, dari jet latih, langsung menjadi misi semua operasi, yakni menyerang dari udara ke udara, atau dari udara ke darat, baik siang maupun malam hari, dalam segala kondisi cuaca.
Di kalangan penerbangan tempur, T-50i Golden Eagle sekelas dengan kompetitor utamanya, Yakovlev Yak-130 Mitten (Rusia), Aermacchi M-346 (Italia), atau L-159 buatan Ceko.
Dalam urusan teknologi yang diusung, pesawat T-50i Golden Eagle yang merupakan produk bersama Korea Selatan dan Amerika Serikat (Locheed Martin), masuk dalam varian generasi keempat (moderen).
Desain pesawat generasi keempat sangat dipengaruhi dari beberapa fitur yang menyertainya, yaitu meliputi kemampuan manuver yang jauh lebih baik karena stabilitas statis yang rendah.
Sebagian berita tayang di Tribun Jateng dengan judul: Kondisi Pilot Pesawat TNI AU T-50i Golden Eagle yang Jatuh di Nginggil Blora, Pesawat Meledak