TRIBUNNEWS.COM - Apakah Tahun Baru Islam 2022 atau 1 Muharram 1444 Hijriyah diundur? Simak penjelasannya
Tak lama lagi, Umat Islam bakal memasuki Tahun Baru Islam 2022.
Lantas, apakah Tahun Baru Islam 2022 ini akan diundur lantaran Idul Adha 2022 mundur dari tanggal 9 menjadi 10 Juli 2022?
Sebelumnya, perlu diketahui, Tahun Baru Islam merupakan tahun baru dalam sistem penanggalan Kalender Islam atau Kalender Hijriyah.
Baca juga: Selain Puasa 10 Muharram, Ini Amalan yang Dianjurkan Dikerjakan Selama Bulan Muharram
Dikutip dari Kompas.com, sejarah kalender islam ini berasal dari keresahan Abu Musa Al-Asyari, gubernur Bashrah di Irak pada sekitar pertengahan abad ke-7 Masehi.
Abu Musa Al-Asyari mengeluhkan setiap surat dari Khalifah Umar bin Khatab yang tidak ada tanggalnya.
Berangkat dari situ kemudian lahirlah penanggalan Islam.
Kalender Islam ini diprakarsai oleh Khalifah Umar bin Khatab.
Di sepakati, 1 Muharam adalah hari pertama dalam Kalender Hijriah atau tahun baru Islam dan tahun 1 Hijriah adalah ketika Nabi Muhammad SAW bersama Abu Bakar hijrah dari Mekkah ke Madinah atau bertepatan pada 622 M.
Apakah Tahun Baru Islam 2022 diundur?
Kembali kepada Tahun Baru Islam 2022, apakah diundur mengingat Idul Adha 2022 mundur dari tanggal 9 menjadi tanggal 10 Juli.
Dikutip dari laman resmi Kemenko PMK, berdasar Surat Keputusan Bersama (SKB) tiga menteri yakni Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan dan Menteri Pendayaagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi yang ditetapkan 7 April 2022 lalu, Tahun Baru Islam 2022 ditetapkan jatuh pada Sabtu, 30 Juli 2022.
SKB itu memang direvisi pada pada 7 Juli lalu.
Namun, revisi hanya terbatas soal Hari Raya Idul Adha 2022 yang semula ditetapkan 9 Juli menjadi 10 Juli 2022.
Baca juga: Niat Puasa Asyura dan Keutamaannya, Salah Satu Amalan Sunnah di Bulan Muharram
Dengan demikian, sejauh ini Tahun Baru Islam 2022 tidak mundur dan akan akan tetap jatuh pada 30 Juli 2022.
Adapun urutan bulan dalam Kalender Hijriyah sebagai berikut:
1. Muharram (bulan suci)
2. Safar (bulan yang hampa)
3. Rabi' al-Awwal (musim semi pertama)
4. Rabi' al-Sani (musim semi kedua)
5. Jumad al-Ula (musim dingin pertama)
6. Jumad al-Saniyyah (musim dingin kedua
7. Rajab (bulan yang dipuja)
8. Sya'ban (bulan pembagian)
9. Ramadhan (bulan musim panas)
10. Syawwal (bulan perburuan)
11. Zul-Qa'dah (bulan istirahat)
12. Zul-Hijjah (bulan haji)
(Tribunnews.com/Daryono) (Kompas.com/Lukman Hadi Subroto)