Saat itu, Surya dan orangtuanya tinggal di rumah kontrakan dan kerap berpindah-pindah.
Menyadari kondisi sulit tersebut, Surya memasang tekad untuk masuk ke sekolah negeri agar terjangkau biayanya.
Surya kemudian diterima di SMA Negeri 68, Jakarta Pusat, dan selanjutnya diterima di Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FHUI).
Dari situlah dia mulai menggeluti dunia hukum.
Lebih jauh dari itu, Surya mendapat beasiswa untuk meneruskan pendidikannya di bidang hukum untuk program S2 di Universitas Warwick, Inggris.
Surya pun lulus dari S2 dan melanjutkan program S3 di Universitas Leiden, Belanda. Setelah lulus, dia memilih bekerja di Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta.
Terjun ke politik
Tidak hanya menggeluti bidang hukum, Surya akhirnya bergabung ke PSI dengan mengikuti pemilihan umum legislatif Indonesia tahun 2019.
Surya maju menjadi salah seorang calon legislatif di daerah pemilihan Jawa Timur V atau Malang Raya.
Akan tetapi, Surya akhirnya dipilih oleh Presiden Jokowi untuk membantu Sofyan Djalil di Kementerian ATR/BPN sebagai Wamen pada tahun 2019.
Sosok Anies Dinilai Bisa Lanjutkan Program Jokowi
Lebih jauh, Surya menegaskan bahwa presiden terpilih di 2024 harus bisa meneruskan program Jokowi. Hal itu berlaku bagi siapa pun presidennya.
"Harus ada ya pertama, dan kedua, kita kan dalam pilpres, pileg itu bukan nyari malaikat, bukan nyari manusia dewa atau setengah dewa. Tapi manusia yang ada, dalam konteks itu siapa pun yang ada harus bisa melanjutkan, bukan cuma amanat ya," kata Surya Tjandra.
Dan sosok Anies, dikatakan Surya, bisa meneruskan program dan kebijakan yang dibuat Presiden Jokowi, termasuk isu reforma agraria.