TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya menanggapi soal mundurnya Asnah sebagai Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Kepulauan Riau.
"Pengunduran diri Saudari Asnah dari jabatannya sebagai Ketua DPD PD Provinsi Kepri bukanlah hal yang mengejutkan bagi kami," kata Riefky dalam keterangan yang diterima, Selasa (2/8/2022).
Riefky lalu mengungkit keputusan pengunduran diri Asnah. Riefky menyebut hal itu lantaran menantu Asnah, Kamarudin, tak mendapat jabatan di DPC Demokrat Batam.
Hal itu dikatakan Riefky merupakan bentuk klausal baku, yakni jika Kamarudin tidak terpilih pada posisi atau jabatan tertentu di DPC Batam, Asnah akan mengundurkan diri dari jabatannya.
"DPP Partai Demokrat telah berupaya untuk mengakomodir Saudara Kamarudin yang merupakan menantu dari Asnah, pada posisi dan jabatan strategis lain, namun Asnah tidak dapat menerimanya," kata Riefky.
Riefky menekankan DPP tidak dapat diancam oleh pihak mana pun.
Baca juga: Kalah dalam Pemilihan Ketua DPC Demokrat Karawang, Bupati Cellica Nurrachadiana Tiba-tiba Menangis
"DPP Partai Demokrat sebagai partai yang berdaulat, tidak dapat diancam oleh pihak mana pun, apalagi hanya karena kepentingan individu dan politik praktis semata," pungkas Riefky.
Sebelumnya, menyatakan diri mundur dari Partai Demokrat setelah tiga bulan menjabat sebagai Ketua DPD Partai Demokrat Kepri dan dilantik bulan April 2022 lalu.
Baru tiga bulan memimpin partai binaan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Kepri, alasan Asnah untuk mundur pun jadi pertanyaan banyak orang.
"Ya [mundur]," ujar Asnah via pesan WhatsApp saat dikonfirmasi Tribun Batam, Senin (1/8/2022).
Meski mengakui, Asnah belum ingin menyampaikan alasan pengunduran dirinya.
Akan tetapi, istri dari Saparuddin Muda menuturkan jika surat pengunduran diri sendiri sudah dikirimkan ke pengurus pusat.
"Nanti saya lampirkan di konferensi pers, ya," tambahnya.