Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa membantah adanya pandangan yang menilai Latihan Gabungan Bersama (Latgabma) Super Garuda Shield 2022 merupakan pesan untuk menangkal pengaruh China di kawasan.
Andika mengatakan latihan tersebut merupakan latihan rutin yang sudah digelar sebanyak 16 kali.
Latihan tersebut juga, kata Andika, digelar apapun situasinya.
"Ini adalah satu ketertarikan untuk negara-negara di wilayah sekitar kita untuk berlatih bersama karena sebetulnya di negara lain sering. Kita tidak terlalu sering, dan ini adalah momentum yang ingin kita lakukan sama sekali tidak ada pesan apa pun kepada siapa pun," kata Andika di Puslatpur Kodiklatad Martapura Sumatera Selatan pada Rabu (3/8/2022)
Baca juga: Komisi I DPR Apresiasi Digelarnya Latihan Bersama Super Garuda Shield 2022 di Sumatera Selatan
Andika mengatakan TNI pernah berlatih militer bersama China dua kali yakni pada 2012 dan 2013.
Namun demikian, ia menduga latihan militer tersebut tidak berlanjut hingga sekarang terkait prioritas China.
"Jadi latihan bersama bukan sekadar undang mengundang tetapi adakah mutual, atau kebutuhan dua belah pihak. Kalau tidak ada ya kita kan tidak bisa memaksa," kata Andika.
Andika mengatakan latihan militer bersama negara sahabat memiliki banyak manfaat.
Dari sejumlah manfaat tersebut, kata dia, di antaranya membentuk ikatan antara personel angkatan bersenjata satu negara dengan negara lainnya.
"Karena dengan kita bekerja sama, sering ketemu, berlatih, itu sebetulnya hanya untuk membiasakan sebagai negara tetangga, negara tetangga ini teman-teman kita semua," kata dia.
"Itulah menurut saya yang membuat kita lebih kuat karena kebersamaan walaupun kebersamaan itu enggak terhubung dengan alutsista kita, tidak juga," kata Andika.