Artinya begini, pelecehan seksual yang kita semua tahu terjadi di tempat umum bukan di
tempat privat.
Contoh di dalam bus kota atau di kereta. Ini ada hubungan atasan bawahan dan di tempat atasannya, tanpa didasari hubungan sebelumnya akan kecil kemungkinan makanya CDR itu kunci seberapa dekat hubungan Brigadir J dengan Bapak Jenderal dan Ibu Jenderal.
Bisa dikatakan histori komunikasi baik itu whatsapp dan SMS akan mungkin terpantau dari
CDR?
Begitu semestinya, untuk kompetensi itu seharusnya digital forensik yang memiliki keahlian
atau ahli IT.
Kalau misalkan terbuka CDR kecil kemungkinan ditemukan pelecehan seksual karena nilai
keakraban dan nilai kedekatan emosional bisa kita lihat dari percakapan.
Percakapan tersebut bisa dilihat apakah antara ibu dan anak atau percakapan dengan pacar
atau percakapan dengan kawan. Saya secara logika dan nalar menjadi berimajinasi kira-kira
apa saja percakapannya kok bisa serta merta ada pelecehan seksual.
Apakah tim kuasa hukum Brigadir J tidak ada niat untuk meminta langsung ke operator atau
memang mekanismenya harus dari penyidik?
Untuk kasus ini menjadi kewajiban penyidik tinggal sekarang mau tidak kita telanjang
membuka kasus kematian Brigadir J. Kalaupun ini terbongkar semua dan yang dimutasi
terbukti terlibat, saya bilang tidak ada obat, Pak.
Institusi ini capek ngebangunanya sudah berapa tahun masyarakat Indonesia melepaskan
institusi kepolisian dari ABRI. Seharusnya lebih dekat dengan masyarakat dan humanis tapi
ini sama dengan mesin pembunuh.
Jadi bagaimana level Bharada bisa pegang Glock (senjata api), ini gila apa yang harganya
ratusan juta.
Terkait laporan Ibu PC saat ini sedang berproses penyidikan yang artinya akan ada tersangka, bagaimana tanggapan pengacara Brigadir J soal ini?
Komentar saya untuk membuktikan pelecehan seksual itu apakah ada relasi kedekatan
hubungan sebelumnya.
Karena kalau serta merta pelecehan seksual tidak mungkin apalagi
Brigadir J ini terlatih dan sebagai ajudan.
Sebagai ajudan tidak ada kata-kata lain selain siap. Baik itu terhadap atasannya ataupun istri
atasannya.
Jadi CDR itu penting mau itu penyidikan, tolong penyidik handphone ibu PC
disita, diperiksa, tolong nomor Brigadir J diperiksa kami sudah jelaskan di BAP.
Sampai ada ngomong lagi soal pelecehan ini bagaimana, mayat sudah dua kali di otopsi.
Kalau pro yustisia, itu kuncinya (buka CDR).