Saat ini, bangsa tercinta telah merdeka
Saat ini, Indonesia sudah bebas dari belenggu penjajah
Bangsa besar telah lahir dari rahim Bumi Pertiwi
Terbangun dan terbentuk dengan semangat dari para pejuang
Yang terbayar dengan tetes darah dan air mata
Dan jiwa-jiwa yang dikorbankan satu demi satu kata
Merdeka!
Tak terhitung sudah, berapa banyak jiwa yang gugur dalam medan pertempuran
Tak terhitung sudah, berapa banyak cucuran darah yang membasahi tanah
Namun, darah dan jiwa pahlawan tak akan pernah terlupakan
Jasad pahlawan akan selalu tersenyum, melihat bangsa yang dicintainya akhirnya Merdeka!
7. Harapan
Bila kecil kalian belajar mengeja nama
Dari bayi kami tak memiliki hal yang sama
Nama? Untuk apa dieja? Menegaskan agar diri ini tidak lupa?
Maka dari sini kita memang berbeda
Kau baca tulis, aku pun melakukannya… sekali lagi ini bukan mengeja nama
Sudah cukup mengenai sebuah kata yang membuat aku menoleh saat dibunyikan
Maka kita berbeda
Aku pun belajar cara mengeja
Merangkai huruf-huruf gandeng-menggandeng menjadi sebuah kata
Itu tidak terbaca sebagai sebuah nama
M-E-R mer D-E de K-A ka
Itu yang kami eja
Di setiap waktu tanpa sedikitpun tertarik dengan ejaan nama
Nama hanya gambarkan saya
Tapi merdeka untuk seluruh bangsa
8. Perjuangan Panjang
Malam-malam penuh pertarungan
Kemana siang kami, tak kembali
Malam menjadi semakin pekat, dan semakin keruh permasalahannya
Diskusi yang tidak kunjung berakhir
Penat, lelah, kami terus beradu mulut
Memaki, tanpa ada benci dalam hati
Hanya untuk satu kata sepakat yang begitu alot
Untuk kalimat yang tertahan
Kesepakatan yang tidak kunjung usai
Untuk tanah air yang kian lelah akan penjajah
Merdeka adalah harga mati yang harus segera di bayar sah
(Tribunnews.com/Latifah)(Gramedia.com/TribunJabar.id/Tribunnewsmaker.com)