Sosok yang menelepon Bhadara E tersebut tak lain adalah Putri Candrwathi.
Sambil menangis tersedu, Putri Candrawathi menanyakan keberadaan Bripka RR kepada Bharada E.
"Di Magelang itu, Ricki ( Bripka RR) dan Richard ( Bharada E) itu diperintahkan untuk antar makanan anaknya Sambo di Taruna Nusantara," ucap Deolipa.
"Jam 5-6 sore, ditelepon lah oleh ibu Putri bilang 'Richard, itu Ricky di mana? tolong kemari' sembari nangis-nangis,"
"Richard kemudian ngasih handphone ini ke Ricky," imbuhnya.
Sesampainya di rumah, Bharada E dan Bripka RR langsung bergegas menemui Putri Candrawathi.
Namun tiba-tiba Kuat Maruf menghadang, dan meminta Bharada E tak ikut campur.
"Sampai di rumah, Ricky dan Richard naik ke atas. Tapi ada yang namanya Kuat (bilang) 'udah, Richard jangan ikut campur'," ucap Deolipa.
"Karena si Richard enggak mau ikut campur, dia enggak ngerti apa yang terjadi," imbuhnya.
Kuat Maruf Tahu Rencana FS Tapi Diam Saja
Kabareskrim Komjen Agus Andianto mengatakan Kuat Maruf mengetahui pembunuhan Brigadir J tapi ia memilih tak melaporkannya.
"KM turut membantu dan menyaksikan penembakan terhadap korban," ujar Kabareskrim Komjen Agus Andianto, dalam jumpa pers Selasa (9/8/2022).
"Irjen Pol FS menyuruh melakukan dan menskenario peristiwa seolah-olah terjadi peristiwa tembak-menembak di rumah dinas Irjen Pol Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga," lanjutnya.
Dalam kesempatan berbeda, Komjen Agus menjelaskan Kuat memberi kesempatan penembakan itu terjadi.
Baca juga: Putri Candrawathi Masih Sulit untuk Dimintai Keterangan, Komnas HAM Sarankan Cari Teman Curhat