TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto kembali mengungkit kekecewaan beberapa pihak soal keputusannya bergabung ke pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Dia pun memberikan pujian terhadap eks Wali Kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta tersebut.
Hal itu disampaikan Prabowo di hadapan ribuan kader Gerindra yang hadir dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Gerindra di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat.
Prabowo menyatakan banyak pihak yang kecewa karena dirinya saat itu menjadi rival politik dari Jokowi pada Pilpres 2019.
Menurut analisisnya, pihak yang kecewa dirinya bergabung dengan pemerintahan Jokowi banyak berasal dari luar negeri.
Sebab, kata Prabowo, ada pihak tertentu yang ingin situasi Indonesia tak damai.
"Setelah saya analis yang kecewa ternyata banyak dari luar negeri, karena mereka suka melihat Indonesia rusuh," kata Prabowo.
Prabowo menuturkan, saat ini adalah tahun ketiganya menjadi bagian dari pemerintahan Presiden Jokowi, sebagai Menteri Pertahanan.
"Saya tak malu-malu karena kesetiaan adalah jiwaku, saudara, bangsa yang besar adalah bangsa yang mempunyai pemimpin arif bijaksana, saya rivalnya Pak Jokowi 10 tahun, tapi saat itu beliau punya jiwa besar untuk mengajak rekonsiliasi," ujarnya.
Lebih lanjut, Prabowo mempertanyakan di negara mana, seorang pemimpin mengajak rival yang kalah pemilu untuk bergabung di pemerintahan.
Baca juga: Prabowo Nyatakan Siap Maju Capres 2024, Presiden Jokowi Beri Restu
Sehingga, menurutnya, sejarah akan mencatat Jokowi adalah satu di antara presiden terbaik Indonesia.
"Saya memandang itu suatu sikap negarawan. Mungkin suatu saat sejarah akan mengatakan Pak Jokowi adalah salah satu presiden terbaik di Indonesia," tandasnya.
Bukan pujian pertama
Sebelumnya, Menteri Pertahanan yang juga Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto mengklaim keputusannya bergabung menjadi anak buah Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kabinet Indonesia Maju adalah keputusan yang tepat.