Wakil Gubernur Jawa Timur itu pun mengutip potongan lirik lagu kesukaan ayahnya itu.
"Salah satu lagu favorit beliau yang berjudul 'My Way' yang salah satu liriknya adalah, and now the end is near and so I face the final curtain," kata Emil Dardak.
Ia menjelaskan, lagu itu bercerita tentang seseorang yang mengenang perjalanan hidupnya hingga hampir akhir hayat.
Lagu itu, kata dia, juga mengisyaratkan tentang bagaimana jika meninggal hingga peninggalan apa yang diberikan almarhum saat wafat.
"Artinya beliau tahu bahwa siapapun akan punya waktunya di dunia ini. Dan mungkin beliau membayangkan seperti apa di akhir waktu nanti bagi diri beliau," kata Emil.
Menurut Emil, Hermanto adalah sosok ayah sekaligus suami bagi sang ibunda yang sudah menikah hampir 40 tahun.
Emil juga mengatakan ayahnya kalah sosok yang punya etos kerja tinggi, terlebih di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
"Beliau tidak bisa dipisahkan. Nungkin kalau dibelek darahnya ini ada PU di dalamnya," kata Emil.
"Itu sebabnya kami sangat terharu mengantarkan beliau ke kantor Kementerian Pekerjaan Umum,” ujarnya menambahkan.
Emil juga bercerita bagaimana ia menjadi saksi pada suatu malam diminta membantu untuk mengerjakan bahan-bahan terkait infrastruktur.
"Kadang saya ketiban sampur. Di satu malam saya dibangunin waktu SMP bantu beliau merapikan bahan-bahan untuk infrastruktur," ujar Emil.
Emil juga mengaku semasa kecil ia kerap diajak melihat proyek-proyek pembangunan yang dikerjakan Hermanto.
Sejak SD Emil sudah dikenalkan dengan infrastruktur.
Baca juga: SBY-Boediono Melayat ke Rumah Duka Mendiang Hermanto Dardak
"Saya waktu SD naik sepeda ke pasar tradisional. Diperkenalkan oleh ayah, ini loh sektor informal," kata Emil.