News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Polisi Tembak Polisi

Ternyata Kuat Ma'ruf yang Ancam Bunuh Brigadir J, Sebut Yosua Membuat Putri Candrawathi Sakit

Penulis: garudea prabawati
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kolase Irjen Ferdy Sambo dan Kuat Maruf (KM) serta Bripka Ricky Rizal (Bripka RR)

Disebutkan Ade Firmansyah, sesuai hasil atuopsi tidak ada kekerasan lain, selain dari senjata api.

"Informasi yang bisa kami sampaikan secara lengkap dengan analisa-analisa dengan menggunakan ilmu kedokteran forensik yang terbaik yang kami miliki, kami yakinkan bahwa kami bersifat independen tidak terpengaruh dari apapun, tidak ada tekanan apapun, sehingga kami bisa bekerja secara leluasa dan bisa menyampaikan hasilnya dalam kurun waktu 4 minggu,” ujar dr Ade Firmansyah.

Baca juga: Eks Ketum PBNU Said Aqil Minta Pemerintah Jujur Soal Kasus Pembunuhan Berencana Brigadir J

Dirinya meyakinkan sesuai dengan hasil pemeriksaan, baik dari autopsi, dari pemeriksaan pencahayaan, maupun dari mikroskopik, tidak ada luka-luka di tubuh Brigadir J selain luka-luka akibat kekerasan senjata api.

“Jadi semua luka yang ada di tubuh korban yang diduga ada tanda-tanda kekerasan di sana, kami sudah pastikan dengan keilmuan forensik yang sebaik-baiknya bahwa tidak ada tanda-tanda kekerasan selain kekerasan senjata api,” jelasnya, dikutip dari tayangan YouTube Kompas TV, Senin (22/8/2022).

Terkait apakah ada perbedaan hasil autopsi pertama dan autopsi ulang, dr Adi mengatakan akan dibahas di sidang pengadilan nanti.

dr Adi Firmasnyah menjelaskan terdapat plus-minus dari hasil autopsi ulang tersebut, di mana bagaimanapun gambaran luka terbaik ada di autopsi pertama.

Namun walaupun jenazah Brigadir J sudah melalui autopsi pertama, dan sudah dikubur selama dua pekan lebih, luka tembak di tubuh korban itu masih jelas sekali di pemeriksaan autopsi ulang.

Luka-luka yang ada di tubuh Brigadir J ini jelas masih bisa diidentifikasi, baik sebagai luka tembak masuk maupun luka tembak luar.

“Forensik tidak melihat arah tembakan, tapi arah masuknya peluru ke dalam tubuh jenazah, setidaknya ada 5 luka tembak masuk dan empat luka tembak keluar,” terangnya lagi.

Selain itu, dr Ade juga mengatakan terdapat dua luka yang fatal, yaitu di dada dan kepala.

Hal tersebut yang disinyalir dapat langsung menyebabkan kematian.

Sementara terkait adanya organ yang pindah tempatnya, yakni organ otak yang ternyata ada di perut jenazah Brigadir J, hal tersebut dijelaskan dr Ade.

“Apa yang didapatkan pada di tubuh korban yang jelas sudah dikembalikan di tubuh korban dan memang ada hal-hal yang harus dilakukan untuk mencegah adanya kebocoran.”

“Karena banyak luka-luka yang ada di tubuh korban, yang jelas tidak ada organ yang hilang semua dikembalikan di tubuh jenazah,” lanjut dr Ade.

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini